27 Calon Pekerja Migran Bengkulu Utara, 1 Pekerja Ilegal Dideportasi

Reporter: Tri Shandy Ramadani |

Editor: Patris Muwardi |

Sabtu , 26 Apr 2025 - 22:17

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Taransmigrasi Bengkulu Utara, Sutrino.--Foto: Dokumen.Koranrb.Id

ARGA MAKMUR,KORANRB.ID – Masyarakat Bengkulu Utara yang ingin menjadi Pekerja Migran indoensian (PMI) di luar negeri sepertinya masih cukup banyak.

Sejak Januari 2025, sampai saat ini (April, Red) sudah ada 27 calon Pekerja Migran yang mendaftar di Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Bengkulu Utara.

Dibagian lain, ada 1 tenaga kerja ilegal asal Bengkulu Utara di Malaysia yang dipulangkan atau dideportasi. Dinilai sebagai pekerja ilegal karena bekerja melewati batas masa tinggal di Malaysia.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Taransmigrasi Bengkulu Utara Sutrino menerangkan, dari 27 pendaftar sebagai calon pekerja migran, terbanyak mengajukan bekerja di Negara Taiwan, jumlahnya 13 pemohon.

Sedangkan sisanya, ada tujuan ke Negara Brunei Darussalam, Singapura dan Malaysia.

“Memang untuk Taiwan selalu banyak pelamar yang mengajukan, karena memang mayoritas tenaga kerja yang dibutuhkan dengan tujaun Taiwan sebagian besar pekerja pabrik,” terangnya.

PMI yang mengajukan keberangkatan ke luar negeri tersebut mayoritas lulusan SMA dan 1 sarjana. Berikutnya ada 4 lulusan SD dan 6 lulusan SMP.

“Tentunya itu masih permohonan. Masih akan kita lakukan pembinaan lebih dulu termasuk pemeriksaan berkas dan pencocokan PMI yang dibutuhkan oleh negara-negara tujuan,” terang Sutrino.

Dia menyampaikan jika setiap tahun warga Bengkulu Utara yang mendaftar untuk menjadi PMI cukup besar.

Mereka mengajukan diri bukan hanya sebagai tenaga kerja pabrik namun juga pekerja rumah tangga dan pengasuh lansia atau anak.

27 calon pekerja migran bengkulu utara, 1 pekerja ilegal dideportasi                             arga makmur,koranrb.id – masyarakat bengkulu utara yang ingin menjadi pekerja migran indoensian (pmi) di luar negeri sepertinya masih cukup banyak. 
sejak januari 2025, sampai saat ini (april, red) sudah ada 27 calon pekerja migran yang mendaftar di dinas ketenagakerjaan dan transmigrasi bengkulu utara. 
dibagian lain, ada 1 tenaga kerja ilegal asal bengkulu utara di malaysia yang dipulangkan atau dideportasi. dinilai sebagai pekerja ilegal karena bekerja melewati batas masa tinggal di malaysia. 
kepala dinas ketenagakerjaan dan taransmigrasi bengkulu utara sutrino menerangkan, dari 27 pendaftar sebagai calon pekerja migran, terbanyak mengajukan bekerja di negara taiwan, jumlahnya 13 pemohon. 
sedangkan sisanya, ada tujuan ke negara brunei darussalam, singapura dan malaysia. 
baca juga:pendirian koperasi merah putih tidak semua desa di mukomuko siap
baca juga:818 ekor kumbang tanduk gagal dikirim ke jakarta dari bengkulu, ini penjelasan satuan pelayanan bandara
“memang untuk taiwan selalu banyak pelamar yang mengajukan, karena memang mayoritas tenaga kerja yang dibutuhkan dengan tujaun taiwan sebagian besar pekerja pabrik,” terangnya.
pmi yang mengajukan keberangkatan ke luar negeri tersebut mayoritas lulusan sma dan 1 sarjana. berikutnya ada 4 lulusan sd dan 6 lulusan smp.
“tentunya itu masih permohonan. masih akan kita lakukan pembinaan lebih dulu termasuk pemeriksaan berkas dan pencocokan pmi yang dibutuhkan oleh negara-negara tujuan,” terang sutrino.
dia menyampaikan jika setiap tahun warga bengkulu utara yang mendaftar untuk menjadi pmi cukup besar. 
mereka mengajukan diri bukan hanya sebagai tenaga kerja pabrik namun juga pekerja rumah tangga dan pengasuh lansia atau anak.
baca juga:1.432 peserta rebut 171 formasi, ini jadwal dan lokasi selkom pppk tahap ii pemprov bengkulu
baca juga:tak hanya seragam gratis, siap rp2,5 miliar pengadaan laptop guru
“saat ini kesadaran masyarakat untuk bekerja ke luar negari secara legal juga sudah mulai tumbuh, meskipun memang masih ada juga warga bengkulu utara yang kita dapatkan informasi bekerja secara ilegal di luar negeri,” terangnya. 
terklait dengan adanya satu tenaga kerja ilegal yang didepotasi pulang ke indonesia, sutrino mengatakan yang demikian tidak menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. 
karena memang keberantan tersebut bukan dari dinas ketenagakerjaan dan transmigrasi bengkulu utara. dan tidak tercatat sebagai tenaga kerja migran. 
“memang ini yang menjadi masalah saat kita bekerja secara ilegal, makanya kami tidak bosan-bosan mengimbau untuk tidak berangkat secara ilegal. apalagi saat ini pemerintah daerah sudah membuka peluang seluas mungkin bagi warga bengkulu utara yang ingin menjadi pmi,” pungkas sutrino.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Minggu 27 April 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan