Dewan Minta Bupati Tegas, Pejabat Wajib Huni Rumah Dinas

Anggota DPRD Kabupaten Seluma, Binanto, S.Pd.I --Zulkarnain/rb

SELUMA, KORANRB.ID – Kondisi Kabupaten Seluma yang kerap sepi terutama saat malam hari, menjadi sorotan serius dari kalangan legislatif.

Suasana yang cenderung hening, minim aktivitas, dan terkesan “mati suri” dianggap sebagai cerminan dari rendahnya kesadaran pejabat daerah untuk membangun kedekatan dengan wilayah tugas mereka sendiri. 

Hal ini disampaikan oleh Anggota DPRD Kabupaten Seluma, Binanto, S.Pd.I yang mendesak Bupati Seluma, Teddy Rahman, SE, MM agar bersikap tegas terhadap para pejabat yang enggan menempati rumah dinas yang telah disediakan pemerintah.

Menurut Binanto, fakta bahwa banyak rumah dinas kosong dan tidak dihuni bukan hanya menjadi masalah pemborosan anggaran, tetapi juga memunculkan kesan bahwa para pejabat tidak memiliki ikatan emosional dan tanggung jawab penuh terhadap daerah tempat mereka ditugaskan. 

BACA JUGA:Dipastikan Eliminasi HPR Ditiadakan, Distan Mukomuko Sebut Karena Ini

Padahal, rumah-rumah dinas tersebut telah dibangun menggunakan dana negara yang tidak sedikit, dengan tujuan utama agar pejabat bisa tinggal di Seluma, dekat dengan masyarakat, dan responsif terhadap kebutuhan lokal.

“Rumah dinas itu bukan sekadar fasilitas, tapi simbol kehadiran dan tanggung jawab pejabat terhadap daerah.

Kalau rumah dinas kosong dan pejabat lebih memilih tinggal di Kota Bengkulu atau Bengkulu Selatan, bagaimana mungkin mereka bisa merasakan denyut kehidupan masyarakat Seluma secara utuh?” ujar Binanto kepada RB.

Binanto menyayangkan bahwa meski rumah dinas telah tersedia di pusat pemerintahan Kabupaten Seluma, sebagian besar pejabat justru memilih pulang-pergi dari luar daerah setiap hari, bahkan hanya hadir di kantor saat jam kerja saja. 

BACA JUGA:34 Desa di Seluma Sudah Cairkan Dana Desa Tahap I

Hal ini menurutnya, memperlemah koneksi sosial antara pejabat dengan masyarakat, serta menurunkan semangat kolektif untuk membangun daerah secara bersama-sama.

Lebih lanjut, Binanto menyebut bahwa dampak dari kosongnya rumah dinas bukan hanya terasa dari sisi administratif atau simbolik, tetapi juga memiliki konsekuensi nyata terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, terutama pelaku usaha kecil. 

Ia menyoroti bahwa pedagang kaki lima, pemilik warung makan, pengusaha laundry, bengkel kecil, dan para pelaku UMKM di Seluma merasakan langsung lesunya roda ekonomi karena rendahnya aktivitas sosial di malam hari.

“Coba kita lihat kota lain yang lebih hidup.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan