Akses Jalan Perkebunan di Desa Simpang Dibuka untuk Umum, Perusahaan Masih Dilarang Melintas

DIBUKA: Jalan menuju PT MPA di Desa Simpang kembali dibuka untuk umum. IST/RB--
KORANRB.ID — Setelah sempat diblokir oleh warga, akses jalan perkebunan di Desa Simpang, Kecamatan Seluma Utara akhirnya dibuka kembali.
Namun, pembukaan ini baru sebatas untuk masyarakat umum.
Sementara itu, pihak perusahaan PT. MPA belum diperbolehkan menggunakan jalan tersebut hingga adanya kesepakatan bersama melalui mediasi.
Kepastian tersebut disampaikan usai koordinasi antara Kasat Intelkam Polres Seluma, Kapolsek Seluma Timur, Kapolsek Talo, Kepala Desa Simpang, serta perwakilan dari PT. MPA yang berlangsung pada Minggu, 27 April 2025.
BACA JUGA:Terima Penambahan 200 Hektare, Total 400 Hektare Program Cetak Sawah Seluma Siap Digarap
BACA JUGA:Terkendala Dokumen Kelengkapan, Tender Proyek IPLT Mukomuko Mundur Bulan Depan
Pertemuan ini diadakan menyusul aksi pemblokiran jalan yang dilakukan warga akibat kerusakan jalan dan ketidakpuasan terhadap rekrutmen tenaga kerja di perusahaan.
Kepala Desa Simpang, Rezon Effendi, dalam pertemuan itu menjelaskan keresahan warga atas kondisi jalan yang rusak dan berlumpur akibat aktivitas kendaraan perusahaan.
“Masyarakat Desa Simpang merasa resah karena jalan dari perusahaan menuju desa menjadi rusak dan berlumpur akibat kendaraan pengangkut hasil panen. Kami sudah menghimbau agar pihak perusahaan dan warga duduk bersama mencari solusi,” ungkap Risun.
Menanggapi hal tersebut, Humas PT. MPA, Arsid, menyatakan bahwa berdasarkan hasil pengecekan perusahaan, jalan yang dimaksud tidak mengalami kerusakan berat.
BACA JUGA:Ketersediaan Blanko KTP Menipis, 2 Minggu Lagi Bakal Habis
BACA JUGA:Pemkab Lebong Tunda Seleksi PPPK Tahap II, Evaluasi PPPK Tahap I
Ia menyesalkan aksi blokir tanpa melalui proses mediasi terlebih dahulu.
“Dari pengecekan kami, akses jalan dari Desa Simpang menuju ke lokasi perkebunan tidak mengalami kerusakan. Kami menyayangkan adanya pemblokiran jalan ini tanpa ada mediasi terlebih dahulu, dan kami berharap bisa segera mencari solusi melalui dialog,” ujar Arsid.