Tangani Kasus Kematian Ternak, Dinas Pertanian Turunkan Tim Panter

TERNAK: Petugas Dinas Pertanian saat melakukan penyuntikan vaksin kepada ternak sapi di Bengkulu Selatan.-foto: rio/koranrb.id-
PINO RAYA – Dinas Pertanian Bengkulu Selatan telah menerima dan menangani kasus kematian ternak di wilayah Kecamatan Pino Raya. Hasil pemeriksaan Dinas Pertanian, kematian ternak tersebut disebabkan Septicaemia Epizootica (SE) atau penyakit ngorok.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Ikat Maulana mengatakan saat menerima laporan soal kematian ternak di di Desa Tungkal II Kecamatan Pino Raya pihaknya langsung menerjunkan tim.
Tim tersebut melalui program Pelayanan Ternak Intensif Terpadu (Panter). Langkah cepat ini dilakukan untuk memastikan sektor peternakan di Bengkulu Selatan tetap aman dari ancaman wabah penyakit, serta mendukung kesejahteraan para peternak.
“Tim Panter kami terjunkan untuk melakukan penanganan langsung. Ini bagian dari komitmen kami menjaga kesehatan hewan ternak dan mendukung peternak agar tetap produktif,” kata Ikat.
BACA JUGA:Hadirkan MPP Pelayanan Administrasi Cepat dan Terintegrasi, Harus Beri Manfaat Untuk Masyarakat
BACA JUGA:KRYD Polresta Bengkulu Datangi 10 Warung Tuak, Musnahkan 100 Liter Tuak hingga Bubarkan Pengunjung
Berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan, kematian ternak disebabkan oleh penyakit ngorok atau SE. Penyakit ini dikenal sebagai infeksi akut yang menyerang sapi dan kerbau, dengan tingkat kematian yang tinggi jika tidak segera ditangani.
“Jadi kami bukan hanya langsung terjun ke lapangan, tetapi juga memberikan penanganan sesuai prosedur yang ada,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, tim juga memberikan pelayanan kesehatan hewan di dua desa. Di Desa Bandung Ayu, sebanyak 65 ekor sapi diperiksa, sedangkan di Desa Tungkal II, pelayanan diberikan kepada 34 ekor sapi dan 8 ekor kerbau.
BACA JUGA:Komisi I Sebut Mobil Dinas Dewan Tidak Jelas, Heryanto: Hanya Dikuasai Unsur Pimpinan
BACA JUGA:Pemilik Tower Nunggak Pajak 10 Tahun, Disegel Bisa Ganggu Sinyal Warga
"Sebagai upaya pencegahan lebih lanjut, tentunya Dinas Pertanian melalui Bidang Peternakan mengimbau para peternak untuk melakukan vaksinasi hewan secara rutin," terangnya.
Ikat menyampaikan vaksinasi sebagai langkah paling efektif untuk mengantisipasi penyebaran penyakit berbahaya di kalangan ternak. Dengan tingkat keberhasilan yang cukup baik, tentunya langkah vaksinasi kepada hewan ternak menjadi penting.
"Tentunya kami siap melayani vaksin hewan ternak milik para peternak untuk mencegah meluasnya serangan wabah penyakit yang menyerang ternak," ungkapnya.