Geger ! Seorang Pemuda di Seluma Ditemukan Tewas Gantung Diri, Ini Kronologisnya

Seorang pemuda Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma, berinisial ASH (24), ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri --
SELUMA, KORANRB.ID — Seorang pemuda Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma, berinisial ASH (24), ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di dirumahnya pada Minggu siang, 27 April 2025. Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh orang tua korban.
Kapolres Seluma, AKBP Bonar Ricardo P. Pakpahan, S.I.K., M.I.K., didampingi Kapolsek Sukaraja, Iptu Catur Teguh Susanto, SH, membenarkan adanya informasi ini.
Diketahui ini terjadi setelah kedua orang tua korban, Ha dan Bi, baru pulang dari menghadiri hajatan tetangga di dusun sebelah.
Ketika sampai di rumah, mereka berencana mengajak anak mereka, ASH, untuk menghadiri acara muda-mudi di tempat hajatan yang sama.
BACA JUGA:Laka Tunggal di Jalan Lintas Desa Tumbuan Seluma, Mitsubishi L300 Nyaris Terjun ke Sungai
Namun, ketika dipanggil berkali-kali, ASH tidak menjawab. Karena curiga, ayah korban mendekati kamar anaknya dan menemukan pintu kamar terkunci dari dalam.
Ha kemudian mencoba masuk melalui dinding kamar yang berbatasan dengan luar rumah.
Dari celah dinding, Ha melihat anaknya sudah tergantung dalam keadaan tidak bernyawa, dengan tali nilon putih yang menjerat lehernya dan terikat pada kerangka kayu atap kamar.
Melihat kondisi tersebut, Ha langsung berteriak meminta bantuan warga sekitar. Mendengar teriakan tersebut, tetangga segera mendatangi lokasi kejadian dan segera menghubungi kepala desa serta pihak berwajib untuk menurunkan jenazah korban.
BACA JUGA:Tega! 3 Kali Rudapaksa Anak Kandung, Warga Sungai Rumbai Mukomuko Diciduk Polisi
Polisi telah melakukan Olah TKP dan memeriksa jenazah korban. Berdasarkan pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain pada tubuh korban, dan peristiwa ini diduga kuat merupakan kasus bunuh diri.
“Dari hasil pemeriksaan kami di lokasi, korban ditemukan dalam posisi gantung diri. Kami memastikan tidak ada tanda kekerasan lain di tubuh korban,” ungkap Kapolsek Sukaraja.
Kapolsek menambahkan bahwa pihak kepolisian telah menyerahkan jenazah kepada keluarga untuk dimakamkan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Atas kejadian ini, Kapolsek turut mengimbau, agar masyarakat lebih peka terhadap tanda-tanda tekanan emosional yang mungkin dialami oleh orang-orang di sekitar mereka, guna mencegah kejadian serupa di masa depan.