Soroti Pengelolaan Hutan, Genesis Bengkulu Minta Evaluasi Izin-izin Kawasan, Agar Sejalan FOLU Net Sink 2030

JELASKAN: Genesis Bengkulu menjelaskan dampak buruk pengelolaan hutan terhadap ekosistem. WEST JER TOURINDO/RB--
KORANRB.ID - Manajer Riset dan Kampanye Perkebunan Genesis Bengkulu, Rahmat Novan Ismadi menyoroti kebijakan pengelolaan hutan di Provinsi Bengkulu.
Khususnya dalam implementasi target Folu Net Sink 2030.
Berdasarkan hasil analisis terbaru, hampir 50.000 hektare dari luasan wilayah areal target FOLU Net Sink di Bengkulu mengalami tumpang tindih dengan izin pertambangan emas serta perizinan berusaha pemanfaatan hutan (PBPH).
Dua perusahaan, yakni PT Anugerah Pratama Inspirasi (API) di Bengkulu Utara dan PT Energi Swa Dinamika Muda (ESDMu) di Seluma, menjadi studi kasus utama yang dipetakan Genesis Bengkulu.
BACA JUGA:Polisi Dalami Dugaan Pelanggaran ITE, Terkait Video Viral Petugas Cleaning Service RSUD Tais
BACA JUGA:Tak Hanya Seragam Gratis, Siap Rp2,5 Miliar Pengadaan Laptop Guru
Fokus utama penelitian ini adalah untuk memahami dinamika aktivitas serta kebijakan pengelolaan hutan dikonsesi perizinan kedua perusahaan tersebut.
Terbaru, Genesis menemukan bahwa pada konsesi PT ESDMu masih terdapat kawasan perlindungan pengendalian perubahan iklim dengan klasifikasi Perlindungan Areal Konservasi Tinggi (RO11) seluas 24.137,75 hektare.
Padahal, PT ESDMu telah meningkatkan status izinnya dari tahap eksplorasi menjadi operasi produksi berdasarkan keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Izin berstatus C & C-27 ini berlaku sejak 17 Januari 2025 hingga 17 Januari 2045.
BACA JUGA:Lomba Surfing Berpotensi Tidak Digelar
“Mengawali investigasi pada konsesi IUP PT ESDMu, Genesis Bengkulu membuat peta tutupan lahan. Peta ini bertujuan memberikan gambaran awal tentang kondisi terkini kawasan Hutan Lindung Bukit Sanggul yang telah dibebani izin pertambangan PT ESDMu,” ungkap Rahmat Novan Ismadi.
Rahmat menjelaskan, analisis tutupan lahan menunjukkan bahwa kawasan konsesi PT ESDMu masih didominasi area berhutan dengan luasan mencapai 98 persen atau sekitar 24.294,32 hektare.