Kolaborasi Kanopi Hijau Indonesia-AMAN Bengkulu Luncurkan Sekolah Energi Bersih Jilid 3

Kanopi Hijau Indonesia (KHI) berkolaborasi dengan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Bengkulu meluncurkan program Sekolah Energi Bersih (SEB) jilid 3.--

“Kami juga mengedukasi siswa untuk sadar dan paham tentang pentingnya pemanfaatan energi terbarukan dengan membawa mereka langsung ke sumber listrik berbasis tenaga air di PLTA Musi,” katanya.

Sedangkan Kepala SMA Muhammadiyah 4 Kota Bengkulu Sutanpri menceritakan program SEB jilid 1 yang berhasil memasang panel surya untuk penerangan laboratorium komputer dan menerangi lampu taman di SMA Muhammadiyah 4 pada tahun 2020.

BACA JUGA: Usut Tuntas Dugaan Korupsi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Lebong, Puskaki Minta Kejari Jangan Pandang Bulu

Sutanpri yang baru saja mengikuti pertemuan komunitas pengguna energi terbarukan di Brazil pada pertengahan April 2025, mengatakan energi terbarukan yang dipasang di sekolahnya diharapkan menjadi pembangkit utama untuk memenuhi kebutuhan listrik sekolah.

“Selama ini kita masih menganggap tenaga surya itu sebagai alternatif padahal seharusnya menjadi yang utama, bahkan masyarakat global juga sudah paham pentingnya transisi energi. Sekarang semua pihak perlu bertindak lebih serius untuk segera mengakhiri penggunaan energi fosil,” katanya.

Peluncuran yang digelar di Pusat Studi AMAN Bengkulu dihadiri komunitas adat, mahasiswa, pemuda dan pelajar Bengkulu. Terdapat stand energi bersih yang berisikan informasi seputar bahaya energi kotor dan urgensi transisi energi. Stand masyarakat adat juga ditampilkan untuk memberikan informasi tentang perjuangan masyarakat adat Bengkulu.

Para peserta juga diminta untuk menuliskan harapannya mengenai transisi energi pada media yang disediakan di lokasi. Pada stand ini peserta disuguhkan proses pembuatan gelang tradisional khas Seluma yang berasal dari resam atau tumbuhan pakis serta peserta dapat melihat barang-barang tradisonal khas masyarakat adat.

BACA JUGA:Jumlah Penduduk Bengkulu Utara Meningkat

Ditengah krisis iklim dan penggunaan energi kotor yang semakin massif tidak alasan menunda perpindahan atau transisi energi. Sudah cukup penderitaan masyarakat akibat dampak buruk penggunaan energi kotor batubara sebagai penopang utama listrik nasional karena dampak buruk itu ditanggung sendiri oleh masyarakat.

Maka SEB diharapkan sebagai aksi nyata perlawanan terhadap krisis iklim yang sedang terjadi dengan masyarakat adat menjadi garda terdepan untuk mengkampanyekan transisi energi yang baru, adil, dan berkelanjutan. Kegiatan peluncuran diakhiri dengan penampilan musik dan hiburan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan