Evaluasi BTA Siswa, Disdikbud Bengkulu Selatan Sebut Karena Ini

EDUKASI: Plt Kepala Disdikbud Bengkulu Selatan Lusi Wijaya saat memberikan edukasi BTA kepada siswa SD--Foto: Rio Agustian. Koranrb.Id
KOTA MANNA,KORANRB.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bengkulu Selatan melakukan evaluasi terhadap kemampuan Baca Tulis Al-Quran (BTA) siswa SD hingga SMP.
Evaluasi ini bertujuan mengetahui perkembangan kemampuan siswa dalam baca dan tulis Al-Quran.
Plt Kepala Disdikbud Bengkulu Selatan, Lusi Wijaya, M.Pd mengatakan, pemerintah Bengkulu Selatan memiliki program BTA sejak tahun 2021 lalu.
Program ini sejalan dengan misi Bengkulu Selatan religius. Sehingga dimulai dari para siswa.
Untuk itu Disdikbud Bengkulu Selatan melakukan evaluasi dan bertepatan dengan bulan ramadan 1446 hijiriah tahun 2025.
Hasil evaluasi nantinya akan menjadi acuan bagi penguatan program pendidikan berbasis keagamaan di sekolah-sekolah.
"Para siswa diuji satu per satu dalam membaca Al-Quran untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka, sebelum lebaran sudah kelihatan hasilnya,” kata Lusi.
BACA JUGA:133 CJH Bengkulu Selatan Siap Berangkat, Ini Pesan Kemenang ke Jemaah
BACA JUGA:Wujudkan Bengkulu Terang, Aliran Listrik Menjangkau Pelosok Desa
Menurut Lusi, evaluasi BTA ini bukan sekadar ujian biasa, tetapi memiliki konsekuensi terhadap jenjang pendidikan siswa. Sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 10 Tahun 2020, kemampuan membaca dan menulis Al-Quran menjadi salah satu syarat utama bagi siswa Muslim dalam kenaikan kelas maupun kelulusan.
“Jika ada siswa Muslim yang masih buta aksara Al-Quran, maka bisa saja kenaikan kelas atau kelulusannya tertunda,” ujarnya.
Dia menegaskan, aturan ini bertujuan untuk memastikan setiap siswa Muslim yang lulus dari sekolah di Bengkulu Selatan memiliki kemampuan dasar dalam baca dan tulis Al-Quran.
Dengan demikian, mereka tidak hanya memiliki kecerdasan akademik, tetapi juga bekal dalam memahami ajaran agama.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap lulusan sekolah di Bengkulu Selatan tidak hanya cakap dalam ilmu pengetahuan umum, tetapi juga memiliki dasar pemahaman agama yang kuat. Program ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman," tambahnya.