Menilik! 5 Fauna Hutan Hujan Dataran Rendah Kalimantan

Bekantan, salah satu hewan dari Kalimantan. Foto: Ilustrasi/ fran/ meta ai/ koranrb.id--

Hal ini menjadikan orangutan sebagai salah satu kunci dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan hujan.

Adapun nama ilmiah Pongo pygmaeus mencerminkan sejarah dan asal-usulnya. Istilah "Pongo" berasal dari kata yang digunakan pada abad ke-17 untuk merujuk pada kera besar dari Afrika.

BACA JUGA:Sering Dikira Dugong! Berikut 6 Fakta Unik Lembu Laut, Mamalia Gemoy Pemakan Rumput

Sementara "pygmaeus" berasal dari bahasa Yunani yang berarti "kerdil", yang mungkin merujuk pada ukuran tubuh mereka dibandingkan dengan primata besar lainnya.

Namun sayangnya, orangutan Kalimantan menghadapi berbagai ancaman, termasuk deforestasi, perburuan dan perdagangan ilegal. 

Adapun upaya konservasi sangat penting untuk melindungi spesies ini dan habitatnya.

Hal ini supaya generasi mendatang dapat terus menikmati kehadiran primata yang menakjubkan ini.

4. Tando merah

BACA JUGA:Mamalia Raksasa! Berikut 5 Fakta Unik Giant Anteater, Pemakan Semut

Dikutip dari laman Animaldiversity, Tando merah dengan nama ilmiahnya Petaurista petaurista, adalah spesies pengerat yang memiliki ciri khas warna merah tua dan ukuran tubuh yang cukup besar. 

Selain habitatnya di hutan hujan dataran rendah Kalimantan, tando merah juga dapat ditemukan di berbagai wilayah lain di Asia Tenggara, Asia Selatan dan Asia Timur.

Adapun ciri fisik tando merah yang mencolok adalah matanya yang besar dan ekor panjang yang ramping.

Hal inilah yang membantunya dalam beradaptasi dengan lingkungan. 

Warna hitam pada hidung, dagu, cincin mata, kaki dan ujung ekor memberikan kontras yang menarik dengan warna merahnya.

BACA JUGA:Pakai Rompi! Berikut 5 Fakta Unik Tamandua, Mamalia Lucu

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan