Dinkes Berharap Dukungan Pemdes Wujudkan Mukomuko Zero TBC

SOSIALISASI: Program hidup sehat yang bekerja sama dengan Pemdes.--FOTO: Firmansyah.Koranrb.Id
Mulai dari rutin bersama penanggung jawab program TBC puskesmas menemui warga dan pasien TBC.
Hingga melakukan deteksi dini orang yang terduga mengidap penyakit TBC di wilayahnya masing-masing Puskesmas.
BACA JUGA:Kenaikan Harga TBS Sawit Berkala, Wagub Mian Minta Petani Bersabar
BACA JUGA:Gubernur Helmi Ringankan Pajak Kendaraan Bermotor, Khusus Kendaraan yang Mutasi ke Wilayah Bengkulu
“Kita secara masif mendatangi pasien positif TBC untuk memantau perkembangan, serta melakukan deteksi dini dimasing-masing wilayah kerja Puskesmas. Guna mempersempit ruang penyebaran,” ujarnya.
Ruli juga menjelasakan, orang yang terduga mengidap penyakit TBC adalah mereka yang mengalami batuk selama lebih dari 2 minggu, apalagi setelah diberikan obat mereka tidak kunjung sembuh.
Dalam penanganan penyakit TBC warga yang menjadi pasien penyakit TBC dibebaskan biaya atau gratis karena penanganan penyakit ini bagian dari program Pemerintah Pusat.
Semua puskesmas di Mukomuko menyediakan obat khusus untuk penyakit TBC dan obat ini gratis untuk pasien TBC.
"Kalau ada orang yang batuk, diambil dahaknya lalu diperiksa di mesin Tes Cepat Molekuler (TCM).
Kalau mesin menjawab negatif, maka ada upaya lain untuk memastikan orang ini positif atau negatif TBC, akan dilakukan dengan cara Rontgen,’’ tandasnya