7.000 Warga Pulau Enggano Terancam Terisolir, Pemda Bengkulu Utara Surati Menhub

PENANGANAN ENGGANO: Sekda Bengkulu Utara saat memimpin rakor terkait penanganan permasalahan transportasi Enggano --ist/rb
BENGKULU UTARA, KORANRB.ID - Pemerintah Daerah (Pemda) Bengkulu Utara kemarin mempersiapkan penanganan terkait dengan kondisi masyarakat di Kecamatan Enggano.
Hal ini karena sejak sebelum Idul Fitri lalu hingga saat ini, tidak ada aktifitas transportasi kelaur dan masuk KEcamatan Enggano.
Ini karena kapal yang biasa mengangkut masyarakat, BBM, Bahan Pokok hingga angkutan hasil perkebunan masyarakat sudah tidak bisa bersandar di pelabuhan Pulau Baai akibat pendangkalan alur.
Sekda Bengkulu Utara Fitriansyah, S.STP, M.Si yang memimpin rapat menerangkan jika pengerukan pendangkalan pelabuhan Pulau Baai memang menjadi kewenangan Pelindo dan dalam koordinasi Pemda Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Wagub Bengkulu Ir. Mian: Perusahaan Jangan Turunkan Harga TBS Tiba-tiba
Namun Pemda Bengkulu Utara juga melakukan upaya dalam rangka percepatan penanganan sehingga masyarakat tidak benar-benar terisolasi.
“Saat ini ada ancaman masyarakat Enggano yang terisolasi jika memang kondisi tidak bisa masuknya kapal ini berlangsung lebih lama lagi,” terangnya.
Ia menyampaikan jika saat ini ada 7.000 jiwa di Kecamatan Enggano yang tidak bisa kelaur dari Pulau Enggano.
Selain itu ada sedikitnya 80 warga Enggano yang sudah sejak sebelum Idul FItri lalu berada di Kota Bengkulu dan tidak bisa pulang menuju Enggano.
Kemarin Pemda Bengkulu Utara menyurati Ditjend Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan terkait kondisi tersebut.
“Dalam surat Pak Bupati ke Kementerian Perhubungan tersebut, kita meminta bantuan agar terjadi percepatan pengerukan. Termasuk pergantian kapal yang lebih baik lagi dan bisa digunakan,” terangnya.
Selain itu, Pemda Bengkulu Utara juga sudah mempersiapkan program gerakan pangan murah atau pasar murah di Kecamatan Enggano.
Ini akan dilakukan lebih awal nantinya saat akses transportasi bisa terbuka.