Menilik 5 Sejarah Penemuan Obat Bius, Momen Penting dalam Sejarah Kedokteran

Obat bius. Foto: Ilustrasi/ fran/ meta ai/ koranrb.id--
Namun demikian, penggunaan kloroform juga membawa risiko, termasuk reaksi alergi dan komplikasi jantung.
Memasuki abad ke-20, penelitian lebih lanjut menghasilkan anestesi yang lebih aman dan lebih efektif.
Dimana, anestesi lokal dan regional mulai digunakan, hal ini memungkinkan dokter untuk memblokir rasa sakit di area tertentu tanpa mempengaruhi kesadaran pasien.
BACA JUGA:Ternyata Hanya Karangan! Berikut 5 Mitos Seputar Sejarah
Pada saat ini, anestesi modern mencakup berbagai teknik dan obat-obatan yang dirancang untuk meminimalkan rasa sakit dan risiko selama prosedur bedah.
Anestesi umum, lokal dan regional dapat dipilih berdasarkan jenis operasi dan kondisi pasien.
Selain itu, pemantauan yang ketat selama prosedur memastikan keselamatan pasien, mengurangi komplikasi, dan meningkatkan hasil pascaoperasi.
2. Eter sebagai terobosan
Dikutip dari laman History of AnaesthesiaMass General, terobosan besar dalam anestesi yang terjadi pada abad ke-19 dengan diperkenalkannya dietil eter merupakan momen penting dalam sejarah kedokteran.
Demonstrasi publik yang dilakukan oleh William Thomas Green Morton pada Oktober 1846 di Rumah Sakit Umum Massachusetts.
BACA JUGA:Menilik 5 Fakta Kota Makkah, Gudangnya Sejarah dan Peristiwa Islam
Hal ini tidak hanya menunjukkan efektivitas dietil eter sebagai agen anestesi, tetapi juga menandai awal dari era baru dalam praktik bedah.
Sebelum penemuan ini, prosedur bedah sering kali dilakukan tanpa anestesi.
Hal ini menyebabkan rasa sakit yang luar biasa bagi pasien dan membatasi kemampuan ahli bedah untuk melakukan operasi yang lebih kompleks.
Dengan adanya dietil eter, pasien dapat menjalani operasi tanpa merasakan sakit, yang memungkinkan dokter untuk melakukan prosedur yang lebih rumit dan meningkatkan keselamatan serta kenyamanan pasien.