Harga Modal Naik, Pedagang Ikan Asin Mengeluh Sepi Pembeli

Pusat penjualan ikan asin di Jalan Bawal Kelurahan Malabero Kota Bengkulu--JORDI FERIZON/RB

BENGKULU, KORANRB.ID – Pedagang ikan asin khas Bengkulu Jl. Bawal Kelurahan Malabro mengeluh, karena kenaikan harga ikan asin dari tempat produksi.

Penjual ikan asin di Jalan Bawal, Kelurahan Malabero, Doni (55) mengatakan, kondisi ini mengakibatkan keuntungan para penjual ikan asin juga menurun, ditambah lagi dengan sepinya pelanggan.

“Biasanya kita itu memperoleh 20 persen dari hasil penjualan.

Sekarang hanya sampai 15 persen, itu pun pada saat hari-hari libur seperti cuti bersama pada hari ini,” ucapanya.

BACA JUGA:Serangan PMK Belum Reda, Penularan Dalam Kandang Lebih Tinggi

Ditambah lagi saat ini sedang memasuki musim hujan dan proses pengeringan ikan asin di tempat produksi jadi lama, bisa sampai 1 minggu lebih.

“Kita terpaksa mengambil barang dari luar Kota Bengkulu seperti Medan, Lampung dan Palembang,” unjarnya.

Kondisi ini juga mempengaruhi harga ikan yang dikirim dari luar kota, karena memiliki ongkos kirim. Tidak sama apabila mengambil barang dari tempat produksi di Kota Bengkulu.

“Kami tidak berani menaikkan harga jual kepada konsumen. Karena jika dinaikkan maka tempat kami sepi pembeli,” ucapnya.

BACA JUGA:Kurangi Volume Sampah di TPA, Perlu Bank Sampah di Setiap Kelurahan

Citra  Yuliarti (31) salah satu pedagang ikan asin yang di temui di lain tempat, juga mengatakan jika sekarang harga ikan sedang naik.

“Keuntungan kami sangat menurun dibandingkan dengan pertengahan tahun lalu.

Apalagi tempat produksi lokal sedang kekurangan bahan produksi karena cuaca yang berubah-ubah terus,” katanya.

Jika dagangan sedang sepi pembeli, Citra menjalankan usaha lain yaitu berjualan es teh di Pantai Panjang Kota Bengkulu. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan