Seperti yang diungkapkan oleh Leonard, berinteraksi dengan orang-orang yang cenderung melakukan komunikasi paralel bisa membuat kita merasa bosan dan frustrasi.
Hal ini terutama apabila kita mencari percakapan yang lebih bermakna.
Orang yang terlibat dalam komunikasi dangkal sering kali menghindari topik yang lebih dalam.
BACA JUGA:Mengapa Ketupat Identik dengan Lebaran? Berikut 2 Fakta Sejarahnya!
BACA JUGA:Sering Dikira Dugong! Berikut 6 Fakta Unik Lembu Laut, Mamalia Gemoy Pemakan Rumput
Hal ini karena berbagai alasan, seperti ketidaknyamanan, ketidakmampuan untuk mengekspresikan diri, atau bahkan ketidakminatan untuk terlibat secara emosional.
Dalam situasi seperti ini, maka penting untuk mengenali batasan dan memahami bahwa tidak semua orang siap atau mau untuk terlibat dalam diskusi yang lebih mendalam.
Sebagai alternatif, menjalin hubungan dengan orang-orang yang memiliki minat dan kedalaman yang sama bisa menjadi solusi yang lebih memuaskan.
BACA JUGA:Menilik 5 Fakta Sejarah Lebaran atau Idul Fitri
BACA JUGA:Mamalia Raksasa! Berikut 5 Fakta Unik Giant Anteater, Pemakan Semut
Teman yang dapat diajak berbagi pemikiran dan perasaan secara terbuka akan memberikan pengalaman komunikasi yang lebih kaya dan berarti.
Namun demikian, tidak ada salahnya juga untuk tetap bersikap ramah dan bersenang-senang dengan mereka yang lebih suka berkomunikasi secara dangkal.
3. Bersikap kasar atau pun tidak sopan
Pada saat berhadapan dengan orang yang bersikap defensif atau toksik, maka penting untuk menjaga batasan dan melindungi diri kita dari interaksi yang merugikan.
BACA JUGA:Menilik 5 Fakta Unik Sejarah Majapahit yang Mengagumkan
BACA JUGA:Pakai Rompi! Berikut 5 Fakta Unik Tamandua, Mamalia Lucu