KORANRB.ID – Setelah memanggil puluhan calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru yang dinyatakan lulus seleksi tahap I di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Seluma.
Kini giliran 16 kepala sekolah (Kepsek) yang dipanggil penyidik Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Seluma.
Pantauan RB lapangan pada Senin siang, 28 April 2025 siang, sejumlah Kepsek tampak mendatangi Gedung Satreskrim Polres Seluma.
Mereka hadir memenuhi panggilan penyidik dalam rangka penyelidikan dugaan keberadaan tenaga honorer siluman di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma, khususnya di lingkungan Disdikbud Seluma.
BACA JUGA:Hasil RUPS Luar Biasa Bank Bengkulu Usulkan 5 Nama ke OJK, Ini Calon Dirut dan Komisaris
BACA JUGA:Mei, Operasi Tembak Bius Ternak Liar Dimulai
Satu per satu, para kepala sekolah ini dipanggil masuk ke ruang Unit Tipidkor untuk menjalani pemeriksaan tertutup. Setelah menjalani pemeriksaan, para kepala sekolah tampak langsung meninggalkan Gedung Satreskrim Polres Seluma.
"Iya, saya dipanggil. Jadwal saya pukul 14.00 WIB. Sekarang masih menunggu giliran,” ungkap salah satu Kepsek yang enggan disebutkan namanya.
Kapolres Seluma, AKBP Bonar Ricardo P. Pakpahan, S.I.K., M.I.K., melalui Kasat Reskrim, AKP Prengki Sirait, S.H., didampingi Kanit Tipidkor, Dendi Ade Putra, S.H., membenarkan adanya pemanggilan terhadap 16 kepala sekolah yang diperiksa secara bergantian.
“Kami saat ini masih dalam tahap menggali informasi dari instansi terkait, dalam hal ini para kepala sekolah. Selanjutnya, kami akan memanggil para calon PPPK yang bersangkutan,” singkat Kanit Tipidkor, Dendi Ade Putra.
BACA JUGA:Senin Depan, 260 CPNS Terima SK, Langsung Diserahkan Bupati Bengkulu Tengah
BACA JUGA:1.835 Pelajar di Kabupaten Ini Akan Terima Pelengkapan Sekolah Gratis
Kapolres Seluma, AKBP Bonar Ricardo P. Pakpahan, SIK, MIK menambahkan, proses penyelidikan ini dilakukan secara paralel dengan audit yang sedang dilaksanakan Inspektorat Kabupaten Seluma. Inspektorat sendiri lebih memfokuskan audit terhadap formasi tenaga kesehatan dan teknis, sementara Polres Seluma fokus pada guru.
Dugaan honorer siluman mencuat setelah ditemukan beberapa peserta lulus seleksi yang diragukan masa kerjanya. Nama-nama tersebut terindikasi belum memenuhi masa kerja minimal, namun tetap dinyatakan lulus.
"Penyelidikan ini diharapkan dapat menjawab berbagai pertanyaan publik dan memastikan proses seleksi PPPK berjalan secara adil, transparan, dan sesuai ketentuan hukum yang berlaku,"pungkas Kapolres.