Genjot PAD, Pemkab Seluma Sisir 7 Pabrik Sawit untuk Optimalisasi Pajak

Upaya Pemkab Seluma untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terus digencarkan--Zulkarnain Wijaya
SELUMA, KORANRB.ID – Upaya Pemkab Seluma untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terus digencarkan.
Salah satu langkah yang kini tengah dilaksanakan adalah mendatangi pabrik-pabrik kelapa sawit (PKS) yang beroperasi di wilayah Kabupaten Seluma.
Fokusnya yakni memastikan kepatuhan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) oleh seluruh pabrik pengolahan Crude Palm Oil (CPO) tersebut.
Gerakan ini dilakukan seiring dengan dibentuknya Panitia Kerja (Panja) PAD oleh DPRD Seluma, yang juga memiliki misi utama mendorong peningkatan pendapatan daerah.
BACA JUGA:Menilik 5 Proyek Ilmiah Rahasia yang Digarap Saat Perang Dunia I dan II
Pemkab melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Seluma kini sudah bergerak dengan menurunkan tim langsung ke lapangan.
Kepala Bapenda Seluma, Suparjo melalui Kabid Pendapatan, Rudi Hartono, mengatakan bahwa pihaknya secara bertahap mendatangi tujuh pabrik kelapa sawit di Seluma untuk melakukan pendataan ulang PBB yang harus mereka bayarkan.
“Ini bagian dari upaya kami untuk mengoptimalkan PAD, terutama dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan. Kami ingin memastikan bahwa seluruh pabrik sawit taat terhadap kewajiban pajaknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tegas Rudi Hartono.
Menurut Rudi, dengan melakukan pendataan langsung, pemerintah dapat memperoleh data yang lebih akurat terkait luas tanah dan nilai pajak masing-masing pabrik.
BACA JUGA:Audiensi Petani Sawit Bersama Pemprov Bengkulu Bubar Tanpa Hasil
Ini diharapkan mampu mencegah adanya potensi kebocoran pendapatan sekaligus menumbuhkan kesadaran para pelaku industri untuk taat pajak.
“Kami berharap perusahaan berkomitmen untuk membayar pajak dengan benar. Ini penting demi mendukung pembangunan daerah kita ke depan,” imbuh Rudi.
Langkah jemput bola ini bukan tanpa alasan. Tahun 2024, realisasi PBB Kabupaten Seluma tercatat melebihi target yang ditetapkan. Dari target Rp1,8 miliar, realisasi penerimaan PBB justru tembus hingga Rp2,2 miliar lebih.
Pencapaian ini memberikan tantang baru bagi Bapenda Seluma untuk menargetkan perolehan pajak lebih tinggi di tahun 2025.