Serangan biologis yang dilakukan terhadap hewan ternak juga menunjukkan bahwa perang tidak hanya ditujukan kepada musuh manusia.
Namun demikian juga terhadap sumber daya yang vital bagi kehidupan dan ekonomi.
BACA JUGA:Menilik 5 Fakta Kota Makkah, Gudangnya Sejarah dan Peristiwa Islam
Hal ini menciptakan ketidakpastian dan ketakutan yang lebih besar di kalangan masyarakat sipil.
Walaupun Protokol Jenewa 1925 melarang penggunaan senjata kimia dan biologi, banyak negara tetap melanjutkan penelitian dan pengembangan dalam bidang ini, sering kali dengan alasan pertahanan diri.
Jepang, dikenal melakukan eksperimen biologi yang mengerikan selama Perang Dunia II.
Sementara negara-negara lain juga melakukan riset untuk memastikan bahwa mereka tidak tertinggal dalam perlombaan senjata.
Kepatuhan terhadap perjanjian internasional sering kali dipertanyakan, walaupun ada larangan, penggunaan senjata kimia dan biologi masih terjadi dalam konflik modern.
BACA JUGA:Ngeri! Berikut 4 Eksperimen Sains Paling Kelam dan Kontroversial Sepanjang Sejarah
5. Tinta tak terlihat dan teknik spionase
Dikutip dari laman Britannica, perang Dunia I dan II menjadi momen penting dalam sejarah spionase dan pengembangan teknologi militer.
Hal ini termasuk penggunaan teknik-teknik yang melibatkan ilmu kimia.
Tinta tidak terlihat adalah salah satu contoh inovasi yang digunakan untuk menjaga kerahasiaan komunikasi antara agen-agen rahasia.
Dengan menggunakan bahan-bahan seperti jus lemon atau senyawa nitrat, pesan-pesan bisa dituliskan secara tersembunyi dan hanya dapat dibaca dengan metode tertentu, seperti pemanasan atau pun penggunaan sinar ultraviolet.
BACA JUGA:Menilik 5 Peristiwa Sejarah yang Menjadi Misteri Terbesar di Dunia
Penggunaan tinta tidak terlihat ini mencerminkan betapa pentingnya informasi dalam konteks perang, di mana kebocoran informasi dapat berakibat fatal.