Bupati Rachmat Targetkan Bengkulu Tengah Branding Pekerja Migran

Bupati Bengkulu Tengah Rachmat Riyanto.--Foto: Dokumen.Koranrb.Id
BENTENG,KORANRB.ID - Bupati Bengkulu Tengah, Drs. Rachmat Riyanto, ST, M.AP, menargetkan Kabupaten Bengkulu Tengah menjadi branding pekerja migran. Jadi apabila berbicara tenaga migran ingatnya Bengkulu Tengah.
Untuk meswujudkan itu, Bupati Rachmat telah berkoordinasi langsung dengan Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumatera Selatan.
Yang mana dalam koordinasi ini Bupati menyampaikan beberapa program yang akan dilaksanakan Pemkab Bengkulu Tengah terkait program pekerja migran ini.
"Kedepan program pekerja migran ini akan lebih kita fokuskan lagi. Kita sudah banyak membahas program ini kepada BP3MI Sumatera Selatan, saat mereka berkunjung ke Bengkulu Tengah pada pekan lalu," ujarnya.
BACA JUGA:Bupati Fikri Dukung Gagasan Gubernur Helmi Penetapan
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Intensif Awasi Orang Asing, Fokus di Perusahaan Sawit
Untuk menjadi pekerja migran legal atau resmi ada beberapa jalur yang bisa ditempuh. Baik itu melalui jalur perusahaan dan ada juga yang melalui jalur antar pemerintah.
Khusus di Bengkulu Tengah, setiap tahunnya selalu menyiapkan pelatihan khusus bagi warga Bengkulu Tengah yang ingin bekerja ke luar negeri atau menjadi pekerja migran.
Khusus tahun 2025 ini, Bengkulu Tengah kembali membuka pelatihan tersebut.
"Saya sudah meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk mempersiapkan para peserta yang akan mengikuti pelatihan ini. Nanti peserta yang sudah mengikuti pelatihan inilah yang akan kita seleksi untuk menjadi pekerja migran," sampainya.
Sebab, memberangkatkan pekerja migran ini tidak semudah yang dibayangkan.
Setelah mereka sudah mengikuti pelatihan, maka pekerja migran ini harus berlatih bahasa yang ingin mereka tuju.
Kalau pekerja migran ingin ke jepang, maka harus belajar bahasa jepang. Kemudian akan ada tes juga yang akan dilakukan oleh calon negara yang akan menerima pekerja migran. Setelah itu baru bisa diterima dan bekerja ke negara tersebut.
"Jadi untuk menjadi pekerja migran itu tidak semudah yang kita lakukan, karena ada tes yang harus dilewati peserta. Makanya kita melakukan berbagai persiapan termasuk salah satunya pelatihan," jelasnya.