Kepsek Korban Penganiayaan Guru Bahasa Inggris Pikirkan Anak Didik

KORBAN: Kepala SMPN 3 Bermani Ilir, M. Yani belum ke sekolah setelah jadi korban penganiayaan oknum guru.--Foto: Heru Pramana.Koranrb.Id
KEPAHIANG,KORANRB.ID - Hingga, Jumat 25 April 2025 Kepala SMPN 3 Bermani Ilir Kepahiang Bengkulu, M Yani belum kembali ke sekolah.
Meski merasa sudah pulih, usai dianiaya oknum guru berinisial RK pada Senin 21 April 2025 lalu, dirinya memilih untuk tetap berada di rumah sementara waktu.
Hal ini menurutnya lantaran, Dinas Dikbud Kabupaten Kepahiang memang meminta tetap berada di rumah sementara waktu hingga kondisi benar-benar pulih 100 persen.
"Lumayan sudah membaik, sementara memang diminta Dikbud memulihkan kondisi tubuh saya di rumah dahulu, sampai benar-benar siap ke sekolah lagi," kata Yani.
Akibat penganiayaan yang dialaminya, M Yani mengalami beberapa luka memar di bagian tubuhnya.
Saat ditemui pun, pada bagian pelipis bagian kiri masih terlihat diperban setelah harus dijahit dengan 3 jahitan.
Di bagian pipi juga masih tampak bekas luka lebam, diduga akibat hantaman pukulan pelaku yang dilakukan secara bertubi-tubi.
BACA JUGA:Truk Batu Bara Jambi Semakin Meresahkan Pengendara, di Kepahiang Bikin Macet dan Jalan Rusak
BACA JUGA: Ditarget Rp3,1 Miliar, 32 Ribu Lebih Wajib Pajak di Kabupaten Lebong Segera Dikirim SPPT PBB-P2
Dia berharap kondisinya cepat pulih, agar bisa segera menjalankan tugasnya sebagai kepala sekolah.
Apalagi lanjutnya, murid kelas IX akan menjalani ujian akhir yang tentunya membutuhkan perhatian.
"Anak-anak kan sebentar lagi mau ujian juga, ini perlu jadi perhatian lebih. Semoga saja kondisi saya semakin membaik, agar bisa segera ke sekolah," ujar M. Yani.
Disinggung mengenai dugaan penganiayaan yang sudah bergulir ke pihak kepolisian, ia sepenuhnya menyerahkan persoalan tersebut kepada Polres Kepahiang.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, RK diduga melakukan penganiayaan terhadap kepala SMPN 3 Bermani Ilir, Senin 21 April 2025 sekira pukul 07.30 WIB di Desa Taba Saling Kecamatan Tebat Karai.