Peringati World Book dan Kartini: Bank Indonesia Bengkulu Gelar Bedah Buku “Tabi” Bersama Marchella F.P

Reporter: RENO DWI PRANOTO |

Editor: Riky Dwiputra |

Kamis , 24 Apr 2025 - 21:54

Foto bersama Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Aditya Nupraha, Marchella F.P. dan peserta audiens di Hotel Santika pada Kamis, 24 April 2025--reno/rb

Sementara novel Tabi ini sendiri merupakan salah satu karya terbarunya yang diterbitkan pada akhir 2024 lalu, yang menceritakan tentang perjalanan cinta seorang perempuan yang dialami dalam 3 fase yakni cinta pertama, cinta yang sulit, dan cinta tanpa syarat.

“Tentunya novel Tabi ini, sangat relevan bagi perempuan yang ada di Indonesia, dan pastinya dalam buku ini kita ada harapan untuk setiap perempuan bisa mengejar impiannya, mengorbankan dirinya tanpa harus kehilangan dirinya sendiri,” kata Penulis Buku Tabi, Marchella F.P.

Marchella menyampaikan Tabi sendiri merupakan kata yang berasal dari bahasa Jepang yang berarti perjalanan, dan di dalam novel ini sendiri Tabi merupakan sosok perempuan yang memulai suatu perjalanan hingga menemukan takdirnya sendiri.

Sementara untuk peroses pembuatan buku ini sendiri, Marchella menyebutkan membutuhkan waktu hingga 1 tahun lamanya yang beberapa bagiannya ditulis di negara Jepang, hingga saat ini setidaknya sudah dicetak sebanyak 20.000 copy.

“Buku ini bisa didapatkan gramedia dan toko buku online atau oficial storenya di genarasi 90an,” terang Marchella.

peringati world book dan kartini: bank indonesia bengkulu gelar bedah buku “tabi” bersama marchella f.p                            koranrb.id – memperingati hari buku sedunia dan hari ibu kartini 2025, kantor perwakilan bank indonesia (bi) provinsi bengkulu menggelar bedah buku “tabi” dan meet & greet marchella f.p.
berlangsung di ball room hotel santika pada kamis, 24 april 2025, gelaran tersebut antusias diikuti sebanyak 220 audiens yang berasal dari berbagai himpunan keperempuanan seperti persatuan istri bi, ikatan wanita bank, dharma wanita, persik candra kirana, bayangkari, jalasenastri.
genarasi z juga tidak ketinggalan dalam rangkaian tersebut, seperti dari sejumlah mahasiswa yang berasal dari universitas yang ada di bengkulu, kemudian influencer, penggiat, dan komunitas literasi yang ada di bengkulu.
deputi kepala perwakilan bank indonesia provinsi bengkulu, aditya nupraha menerangkan buku tabi tersebut memiliki filosofi akan perjalanan seorang wanita dan tersirat perjuangan seorang wanita untuk dapat berdamai dengan dirinya sendiri.
baca juga:waspada rabies, 40 warga kepahiang digigit anjing liar
baca juga:gedung baru puskesmas rawat inap malin deman belum dioperasikan, terkendala jaringan listrik pln
“ada nilai-nilai perjuangan, semangat, dan begitu menginspirasi, sehingga sangat relevan jika momentum dan peringatan hari ibu kartini dan hari buku internasional ini,” jelas aditya. 
aditya menyampaikan dalam rangkaian beda buku novel berjudul tabi tersebut juga langsung dihadiri sang penulis yakni marchella f.p untuk sama-sama membahas dan mengupas tuntas dari buku tersebut.
sehingga daya serap akan perjuangan seorang wanita dalam perjalanan hidup hingga dapat berdamai dengan dirinya sendiri dapat dipahami bersama-sama dengan para audiens.
“literasi itu tidak hanya menulis dan membaca saja, namun juga meletakan pondasi yang kuat supaya bisa berpikir kritis dan memahami persoalan yang ada dalam kehidupan,” terangnya.
baca juga:hingga april 2025, dinkes lebong belum ditemukan kasus hiv baru
baca juga:petugas satpol pp seluma akan gencarkan patroli siang dan malam
disisi lain, sosok marchella f.p tersebut bukanlah wajah baru dalam kanca penulis berbakat di nasional, sebab sudah banyak karya yang ia tulis.
bahkan sudah ada yang diangkat dalam film layar lebar, salah satunya, nanti kita cerita tentang hari ini (nkcthi) yang tayang perdana pada 2020 lalu dengan menyita 2.2 juta penonton, menduduki film terlaris nomor 2 pada 2020 setelah dilan 1991.
sementara novel tabi ini sendiri merupakan salah satu karya terbarunya yang diterbitkan pada akhir 2024 lalu, yang menceritakan tentang perjalanan cinta seorang perempuan yang dialami dalam 3 fase yakni cinta pertama, cinta yang sulit, dan cinta tanpa syarat.
“tentunya novel tabi ini, sangat relevan bagi perempuan yang ada di indonesia, dan pastinya dalam buku ini kita ada harapan untuk setiap perempuan bisa mengejar impiannya, mengorbankan dirinya tanpa harus kehilangan dirinya sendiri,” kata penulis buku tabi, marchella f.p.
baca juga:polisi usut dana desa pasar pino tahun anggaran 2023-2024 
baca juga:ketum hendry ch bangun: rumah subsidi untuk wartawan, lokasi strategis siap huni
marchella menyampaikan tabi sendiri merupakan kata yang berasal dari bahasa jepang yang berarti perjalanan, dan di dalam novel ini sendiri tabi merupakan sosok perempuan yang memulai suatu perjalanan hingga menemukan takdirnya sendiri.
sementara untuk peroses pembuatan buku ini sendiri, marchella menyebutkan membutuhkan waktu hingga 1 tahun lamanya yang beberapa bagiannya ditulis di negara jepang, hingga saat ini setidaknya sudah dicetak sebanyak 20.000 copy.
“buku ini bisa didapatkan gramedia dan toko buku online atau oficial storenya di genarasi 90an,” terang marchella.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Jumat 25 April 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan