Giliran Pejabat dan ASN Bersih bersih Taman Santoso Kepahiang

KORANRB.ID - Jika selama ini pembersihan areal Taman Santoso jadi tugasnya pasukan kuning (petugas kebersihan), diawali Jumat bulan ini tugas tersebut diambil alih kalangan ASN dan pejabat di lingkungan Pemkab Kepahiang. 

Aksi bersih-bersih ini, dipimpin langsung Bupati Kepahiang H. Zurdi Nata, S.Ip dan Wakil bupati Ir. Abdul Hafizh, M.Si dengan turun langsung ke lokasi dan memberi contoh bagaimana membersihkan sampah yang selama ini banyak bertebaran di kawasan Taman Santoso. 

"Yang kita lakukan ini sebagai contoh, kita langsung yang turun. Kepala dinas dan ASN nya juga turun, menjalankan aksi jum’at bersih,” kata bupati. 

Apa yang dilaksanakan mulai Jumat ini lanjutnya, sebagai bentuk perwujudan salah satu visi dan misi yakni, meningkatkan kualitas lingkungan hidup. 

BACA JUGA:Guru Honorer Lolos PPPK Tetap Mengajar, Novrianto: Digaji Rp200-Rp700 Ribu/Bulan dari BOS

BACA JUGA:8 Orang Terjaring OTT KPK di OKU Sumsel, Malam Ini Dibawa ke Jakarta, Ada Anggota DPRD

Taman Santoso menjadi pintu gerbang masuk ke Kabupaten Kepahiang.

 Sayangnya, dengan alasan keterbatasan anggaran OPD terkait terkesan lalai membuat Taman Santoso menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat. 

Taman Santoso semakin semrawut, rumput liar bertebaran di mana-mana. Di malam hari, kondisinya lebih mengenaskan. Tanpa lampu penerangan, Taman Santoso justru sering dijadikan para remaja sebagai lokasi nongkrong dan mabuk-mabukan. 

"Poinnya adalah kita mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengaktifkan Jum’at Bersih hingga ke lingkungan desa/kelurahan. Diawali dengan para ASN melakukan bersih-bersih dengan titik kumpul di Taman Santoso. Selanjutnya para ASN disebar untuk bersih bersih mulai dari jembatan konak hingga pusat perkantoran," papar bupati. 

BACA JUGA:Ketua DPRD Bengkulu Utara Dorong Kerja Sama Pemda dan Pemprov Bangun Bengkulu Utara

BACA JUGA:Dewan Minta Pastikan Pelayanan Kesehatan Gratis Bagi Seluruh Masyarakat

Bupati juga meminta peran aktif camat, lurah hingga kepala desa untuk mengerahkan warganya untuk bergotong royong setiap bulan pada hari Jum’at minggu pertama.

Bersih-bersih bisa dimulai dari lingkungan sekitar rumah warga, fasilitas umum hingga rumah ibadah.