Kabar Baik, Harga TBS Kelapa Sawit Bengkulu Utara Sudah Rp3.010/Kg

MEMBAIK: Harga TBS kelapa sawit di Bengkulu Utara mulai naik, pertengahan Februari 2025 ini sudah tembus Rp3.010/Kg--Foto: Dokumen.Koranrb.Id
ARGA MAKMUR,KORANRB.ID – Kabar baik bagi petani kelapa sawit. Jika awal Januari lalu terus terjadi penurunan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, saat ini (pertengahan Februari) harga sudah mulai naik.
Di Bengkulu Utara Saat ini, harga TBS kelapa sawit sudah tembus Rp3.010/Kg.
Kepala Dinas Perkebunan Bengkulu Utara, Desman Siboro, SH menerangkan jika harga tersebut sudah berada diatas harga terendah ketetapan Pemprov Provinsi Bengkulu.
Saat ini kenaikan harga TBS kelapa sawit per hari, rata-rata Rp50/Kg, dan diharapkan terus naik hingga bulan Ramadan mendatang.
“Karena kebutuhan masyarakat, terutama umat Islam, meningkat saat Ramadan mendatang. Kita harap harga terus naik, minimal di harga saat ini (Rp3.010/Kg),” terang Desman.
BACA JUGA:Bupati Terpilih Yakinkan 16 Program Prioritas Tak Terpengaruh Pemangkasan Anggaran
Pemkab Bengkulu Utara terus berkoordinasi dengan perusahaan pabrik kelapa sawit (PKS) agar tetap membeli tandan buah segar petani dengan harga yang bagus.
Selain itu, lanjut Desman, Pemkab Bengkulu Utara juga memiliki berbagai program untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas TBS kelapa sawit petani.
Diantaranya, program replanting perkebunan kelapa sawit, program bantuan pupuk dan pestisida bagi petani kelapa sawit.
Program yang berasal dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ini juga sangat menguntungkan petani yang sudah memiliki perkebunan kelapa sawit.
“Saat ini permasalahan petani kelapa sawit adalah soal harga pupuk yang tinggi, sehingga dengan adanya program bantuan pupuk dan pestisida ini tentu sangat membantu petani,” sampainya.
Desman optimis harga TBS kelapa sawit terus naik. Begitupun kualitas kelapa sawit di Bengkulu Utara meningkat, sehingga petani akan mendapatkan keuntungan lebih.
Ditambahkannya, harga kelapa sawit sangat memengaruhi pertumbuhan ekonomi Bengkulu Utara. Karena besarnya perkebunan kelapa sawit masyarakat di Bengkulu Utara.