Rugikan Warga, STuEB Desak Pemerintah Matikan PLTU Batu Bara

BERHARAP: STuEB bersama warga Desa Padang Kuas yang terdampak SUTT PLTU berkumpul pada Jumat 24 Januari.--ist/rb

SELUMA, KORANRB.ID - Sumatera Terang untuk Energi Bersih (STuEB) mendesak pemerintah pusat di bawah naungan Presiden RI Prabowo Subianto untuk mematikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berada di Sumatera.

Termasuk PLTU batu bara di Teluk Sepang milik PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB).

Karena teror  tegangan tinggi dari tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) milik mereka merugikan masyarakat Kabupaten Seluma, terkhususnya Desa Padang Kuas Kecamatan Sukaraja.

Diungkapkan Koordinator STuEB, Ali Akbar, penderitan rakyat akibat proyek listrik energi kotor terus berjatuhan.

BACA JUGA:Eks Pimpinan Dewan Belum Tersentuh, Penyidikan Dugaan Korupsi Setwan Kepahiang Dekati Babak Akhir

Ada 9 PLTU batubara di Sumatera, dan semuanya telah berdampak pada kesehatan, ekonomi sosial hingga menimbulkan konflik.

Selain itu, dampak adanya PLTU juga terjadi di sektor ekonomi nelayan.

Nelayan mengalami penurunan pendapatan dikarenakan ikan sudah menjauh.

Nelayan mengeluarkan biaya melaut lebih besar dari sebelumnya dan hasilnya hanya sedikit bahkan tidak mendapatkan ikan.

BACA JUGA:Dugaan Korupsi Perjalanan Dinas Setwan Kaur Naik Penyidikan, Geledah Setwan, Jaksa Sita 20 Bundel SPj

Atas hal ini, ia mengatakan bahwa inilah saatnya Presiden Prabowo sebagai Kepala Negara segera mengevaluasi PLTU batubara di Sumatera sebagai alat legitemasi untuk mematikan PLTU batubara yang terbukti menyengsarakan rakyat.

"Salahsatu yang menjadi sorotan yakni PLTU milik PT TLB yang SUTT nya berdampak buruk terhadap warga Desa Padang Kuas Seluma.

Semenjak uji coba pembangkit SUTT oleh PT TLB pada tahun 2019,  fenomena rusaknya barang elektronik warga dimulai. Tercatat ada 165 barang elektronik rusak dan 4 orang kesetrum listrik,” kata Ali.

Saat ini teror tegangan tinggi dari SUTT PLTU milik PT TLB terus menghantui warga Desa Padang Kuas Kecamatan Sukaraja, mereka mendesak agar 3 tower yang ada di desa mereka segera dipindahkan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan