Diduga Berkelahi Kondisi Mabuk, Pelajar di Kota Bengkulu jadi Korban Penyerangan OTD

TKP: Penusukan di Jalan MH Haryono Kelurahan Pengantungan terlihat sudah diberi garis polisi. WEST JER TOURINDO/RB--

KORANRB.ID - AR (19) pelajar warga Kelurahan Pematang Gubernur terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat menderita luka tusukan di dada hingga perut.

Luka itu dialami AR lantaran terlibat perkelahian dengan Orang Tidak Dikenal (OTD) diduga akibat mabuk.

Peristiwa tersebut terjadi pada 17 April 2025. Saat ini polisi sedang melakukan pendalaman terhadap pelaku penusukan remaja tersebut.

Disampaikan Kakak AR selaku pelapor, Hariati (33) warga Kecamatan Sungai Serut bahwa adiknya mengalami luka tusuk akibat perkelahian yang terjadi pada 17 April 2025.

BACA JUGA:Teknisi Warga Penurunan Kota Bengkulu Diringkus Polisi, Diduga Keroyok Mahasiswi

BACA JUGA:DLH Tambah 1 Mobil Pikap Angkutan Sampah dan 2 Kontainer

"Adik saya semalam memang ditusuk orang yang tidak dikenal, karena berkelahi," ungkap Hariati.

Adiknya mengalami luka tusuk sebayak 4 titik pertama 2 tusuk di dada satu tusukan di pelipis mata, dan satu tusukan di lengan.

"Adik saya ditusuk oleh orang tidak dikenal terdapat empat titik yang ditusuk. Kejadian itu ketika adik saya dan temanya sedang nongkrong di kawasan Kelurahan Pengantungan tiba-tiba ada orang tidak dikenal ramai-ramai mengajak berkelahi dan adik saya salah satu yang menjadi korban," jelas Hariati.

Sementara itu warga sekitar Hamidi mengatakan bahwa memang semalam ada kejadian keributan bahkan ada remaja yang sedang mabuk tuak ditusuk orang.

BACA JUGA:Keterlibatan Tsk Lain Korupsi Kas Bank Didalami Kejari Bengkulu, Kuasa Hukum Tegaskan Klien Koorperatif

BACA JUGA: Porprov Bengkulu 2025 Diundur September Mendatang, Ini Penjelasan KONI Bengkulu

Namun dirinya tidak mengenali siapa yang terlibat keributan itu sebab bukan orang daerah Tempat kejadian perkara.

"Semalam itu kami dengan ribut-ribut jadi kami keluar dan kami lihat ada remaja ribut ada juga yang pegang perut karena ditusuk, tapi kami nggak berani ke sana takut," ungkap Hamidi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan