Ketika kolam terisi air kembali, maka telur-telur ini akan menetas dan populasi udang kecebong dapat kembali berkembang.
Adaptasi tersebut memungkinkan udang kecebong untuk menghindari kompetisi dan predasi dari hewan lain yang tidak dapat bertahan dalam kondisi tersebut.
4. Telur udang kecebong tahan sampai puluhan tahun
Dikutip dari laman Animalia, udang kecebong memiliki strategi bertahan hidup yang sangat efektif di habitat musiman.
BACA JUGA:Mamalia Raksasa! Berikut 5 Fakta Unik Giant Anteater, Pemakan Semut
Hal ini berkat kemampuan telurnya untuk masuk ke dalam fase diapause.
Dimana, fase ini memungkinkan telur untuk mengering dan menghentikan perkembangan.
Shingga bisa bertahan dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, seperti saat badan air mengering.
Keberadaan fase diapause ini adalah kunci untuk kelangsungan hidup udang kecebong.
Dengan kemampuan untuk bertahan hingga 27 tahun, telur udang kecebong bisa menunggu hingga kondisi kembali ideal, seperti saat badan air terisi kembali.
BACA JUGA:Pakai Rompi! Berikut 5 Fakta Unik Tamandua, Mamalia Lucu
Padasaat air kembali ada dan telur terhidrasi, maka proses perkembangan telur dapat dilanjutkan, dan generasi baru udang kecebong pun dapat muncul.
5. Udang kecebong, sempat dijuluki fosil hidup
Dikutip dari laman Live Science, udang kecebong menarik perhatian karena dianggap sebagai fosil hidup.
Spesies ini memiliki sejarah yang sangat panjang, dengan catatan fosil yang menunjukkan keberadaannya sejak periode Trias, sekitar 252 - 201 juta tahun yang lalu.
Hal inilah yang menjadikannya salah satu contoh organisme yang telah bertahan selama jutaan tahun, bahkan sejak zaman ketika dinosaurus pertama kali muncul.