Kromatofor memungkinkan sotong merah untuk berbaur dengan lingkungan sekitar, sehingga sulit bagi predator untuk mendeteksi mereka.
Selain itu, kemampuan untuk meniru tekstur lingkungan menggunakan papila juga memberikan keuntungan tambahan dalam penyamaran.
Dengan cara tersebut sotong merah dapat menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi lingkungan, baik itu karang, rumput laut, atau substrat dasar laut.
BACA JUGA:Mamalia Raksasa! Berikut 5 Fakta Unik Giant Anteater, Pemakan Semut
Pada saat sotong merah juga memiliki strategi pelarian yang efektif.
Menyemburkan tinta hitam tidak hanya berfungsi untuk mengalihkan perhatian predator, namun juga memberikan dorongan tambahan untuk berenang cepat menjauh dari bahaya.
Tinta tersebut menciptakan awan gelap di air, yang dapat membingungkan predator dan memberi sotong waktu untuk melarikan diri.
Dengan cara mengubur diri di bawah pasir adalah strategi lain yang digunakan sotong merah untuk menghindari predator.
BACA JUGA:Pakai Rompi! Berikut 5 Fakta Unik Tamandua, Mamalia Lucu
Dengan cara tersebut, sotong merah dapat bersembunyi dari pandangan dan menunggu sampai situasi menjadi lebih aman.
4. Sistem reproduksi
Dikutip dari laman Sea Life Base, motong merah memiliki proses reproduksi yang unik dan menarik.
Walaupun tidak ada waktu kawin yang pasti, jantan akan berusaha menarik perhatian betina dengan tarian yang khas.
BACA JUGA:Besarnya Ganas! Berikut 5 Fakta Mamalia Herbivora yang Kecilnya Menggemaskan
Setelah betina setuju, jantan akan menggunakan tentakel khusus yang disebut hectocotylus untuk memasukkan sperma ke dalam tubuh betina.
Setelah pembuahan, maka sotong merah betina akan mencari tempat yang aman untuk bertelur, seperti di karang atau vegetasi laut.