Habitat sotong merah, seperti area karang berbatu, rumput laut dan sedimen berpasir.
Kedalaman perairan yang sotong merah huni, yaitu antara 10 - 18 meter.
Keberadaan sotong merah sebagai indikator kesehatan ekosistem terumbu karang sangat penting.
Apabila populasi sotong merah stabil dan sehat, maka itu bisa menjadi tanda bahwa ekosistem di sekitarnya juga dalam kondisi baik.
BACA JUGA:Makanan Tergantung Musim! Berikut 6 Fakta Unik Sable, Mamalia Kecil yang Hidup di Permukaan Tanah
2. Makanan sotong merah
Dikutip dari laman Ocean Animals, walaupun terlihat imut, sotong merah adalah predator yang efisien di lautan.
Dengan tentakel panjang yang dilengkapi dengan penghisap, sotong merah bisa menangkap berbagai jenis mangsa, termasuk ikan kecil, krustasea dan moluska.
Adapun proses berburu mereka sangat mirip dengan cephalopoda lainnya, di mana mereka menggunakan tentakel untuk menggenggam mangsa yang mendekat.
BACA JUGA:Mamalia Herbivora! Berikut 5 Fakta Unik Dugong, Bisa Hidup Puluhan Tahun
Setelah menangkap mangsa, sotong merah akan menggigitnya untuk memecahkannya menjadi potongan-potongan kecil agar lebih mudah dikonsumsi.
Apabila mangsa tersebut memiliki cangkang, maka sotong merah akan menghancurkan cangkang terlebih dahulu sebelum melanjutkan untuk mencabik-cabik tubuh mangsa.
3. Adaptasi sotong merah untuk menghindari predator
Dikutip dari laman Animalia, sotong merah memiliki berbagai adaptasi yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di habitat alami yang penuh dengan predator.
BACA JUGA:Sering Dikira Dugong! Berikut 6 Fakta Unik Lembu Laut, Mamalia Gemoy Pemakan Rumput
Kemampuan sotong merah untuk mengubah warna tubuh dengan cepat berkat kromatofor adalah salah satu adaptasi paling menonjol.