Dikutip dari laman Union of Concernded Scientist, pemanfaatan energi panas bumi bisa menghasilkan emisi merkuri.
Selain itu, penggunaan teknologi seperti scrubber untuk mengurangi emisi tersebut adalah langkah yang penting.
Namun demikian, proses tersebut juga dapat menghasilkan limbah berbahaya dalam bentuk lumpur berair yang mengandung berbagai zat beracun.
BACA JUGA:Hujan Meteor dan Konjugasi Planet! Berikut 3 Fenomena Langit Bulan April 2025
Pengelolaan limbah ini sangat penting untuk mencegah pencemaran lingkungan dan dampak negatif terhadap kesehatan manusia.
Berikut terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk menangani limbah tersebut seperti, pengolahan limbah, daur ulang, pembuangan yang aman, monitoring dan penelitian dan pengembangan teknologi baru.
Dengan cara pendekatan yang hati-hati dan bertanggung jawab, maka kita bisa memanfaatkan sumber energi panas bumi sambil meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
4. Memicu risiko gempa buatan
BACA JUGA:Planet Keenam dari Matahari! Berikut 5 Fakta Unik Saturnus
Dikutip dari laman Stanford Report, gempa yang terjadi akibat aktivitas manusia, seperti proyek energi panas bumi, menjadi perhatian penting dalam pengembangan sumber energi terbarukan.
Di Indonesia, yang memiliki potensi geothermal yang sangat besar, tantangan ini juga relevan.
Pemerintah dan berbagai lembaga di Indonesia telah mulai mengembangkan teknologi dan praktik terbaik untuk meminimalkan risiko gempa yang diinduksi oleh proyek geothermal.
Dengan melakukan studi mendalam tentang kondisi geologi dan seismik di area proyek sebelum memulai pengeboran atau injeksi fluida.
BACA JUGA:Menyapa Bumi pada Februari 2025! Berikut 5 Fakta Unik Fenomena Parade Planet
Adapun hal ini akan membantu dalam memahami potensi risiko dan merencanakan tindakan mitigasi.
Dengan mengontrol tekanan dalam reservoir geothermal dengan hati-hati untuk mencegah peningkatan tekanan yang berlebihan yang dapat menyebabkan gempa.