KORANRB.ID - Petani kelapa sawit di Bengkulu Utara sepertinya mulai was-was. Sejak akhir tahun 2024 hingga saat ini terus terjadi penurunan harga tandan buah segar kelapa sawit.
Sebelumnya harga tandan buah segar kelapa sawit Bengkulu Utara sempat di atas Rp 3.700. Namun saat ini harga buah sudah turun mencapai Rp 2.600 per kilo dengan harga tertinggi Rp 2.900 per kilogram.
Bahkan harga tersebut sudah berada di bawah harga eceran yang ditetapkan oleh Pemprov Bengkulu yang harusnya Rp 3.769 untuk kelapa sawit dengan usia 10 – 20 tahun.
Sedangkan untuk usia kelapa sawit untuk di atas 20 tahun harga terendah Rp 3.391.
BACA JUGA:Maret, Titik Nol Pembangunan PPN Pasar Lama Dilakukan!
BACA JUGA:92 Randis yang Dikumpulkan BKD Mukomuko Belum Ada Kepastian Kapan Akan Dilelang
Kepala Dinas Perkebunan Bengkulu Utara, Desman Siboro, SH menerangkan penurunan harga ini merupakan efek nasional.
Ia juga mengakui saat ini harga sudah mengkhawatirkan karena sudah di bawah standar harga terendah yang ditetapkan Pemprov Bengkulu.
“Kita juga sudah berkoordinasi dengan masing-masing perusahaan, salah satu penyebabnya karena memang produksi crude palm oil yang berkurang,” terangnya.
Penyebab lainnya karena kualitas buah kelapa sawit yang dinilai belum terlalu tinggi, sehingga ini berpengaruh pada harga beli yang ditetapkan oleh perusahaan.
BACA JUGA:7 Perwira di Polda Bengkulu Masuk Gerbong Mutasi
BACA JUGA:BPJS Tak Aktif, RSUD Bengkulu Tengah Pastikan Tak Akan Tolak Pasien
“Kita terus menyosialisasikan pada petani untuk memanen buah yang benar-benar matang,” jelas Desman.
Ia juga berkoordinasi dengan Pemprov Bengkulu terkait dengan kondisi harga yang sudah di bawah harga yang ditetapkan tersebut.
Desman berharap ada intervensi langsung sehingga bisa kembali mendorong harga pembelian tandan buah segar kelapa sawit di tingkat petani sesuai ketetapan harga.