Bagaimana Buaya Bertahan Hidup Sejak Zaman Dinosaurus? Berikut 5 Faktanya!

Buaya. Foto: Ilustrasi/ fran/ meta ai/ koranrb.id--
3. Baru berlindung di air dan memanfaatkan limbah alam
Dikutip dari laman Animalia, air memiliki kapasitas panas yang tinggi, yang berarti suhu di dalamnya tidak berubah secara drastis.
Hal ini memberikan lingkungan yang lebih stabil bagi organisme akuatik dibandingkan dengan daratan yang mungkin mengalami fluktuasi suhu yang ekstrem.
Ketika hutan mati, bahan organik yang terurai menjadi sumber nutrisi penting bagi ekosistem air.
Detritus, yang terdiri dari sisa-sisa tanaman dan hewan yang membusuk, menjadi makanan bagi mikroorganisme, yang kemudian menjadi makanan bagi organisme yang lebih besar, seperti ikan dan hewan kecil lainnya.
BACA JUGA:Reptil Purba Asia Tenggara! Berikut 5 Fakta Unik Buaya Siam, Terancam Punah
Nutrisi yang terbawa oleh air dari tanah yang terdegradasi dapat meningkatkan produktivitas ekosistem akuatik.
Ganggang dan organisme fotosintetik lainnya dapat memanfaatkan nutrisi ini untuk tumbuh, yang pada gilirannya mendukung kehidupan hewan yang lebih besar.
Banyak spesies akuatik memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Predator puncak seperti buaya dapat memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
BACA JUGA:Masih Hidup hingga Saat Ini! Berikut 5 Jenis Reptil Tertua di Dunia
Walaupun kehidupan di darat mungkin hancur akibat dampak asteroid, ekosistem air dapat terus berfungsi dan beradaptasi, menciptakan peluang bagi kehidupan baru untuk muncul dan berkembang di masa depan.
4. Tubuh yang efektif dan bertahan lama
Dikutip dari laman Study FindsPopular Science, buaya, sebagai salah satu contoh dari kelompok reptil yang dikenal sebagai archosauria, telah berhasil bertahan selama jutaan tahun berkat desain tubuhnya yang efisien dan adaptif.
Ciri-ciri fisik buaya, seperti rahang yang kuat dan kulit yang keras, memberikan mereka keunggulan dalam berburu dan bertahan hidup di berbagai habitat, mulai dari sungai hingga rawa.