Ketua Nasdem Seluma Minta Fraksi Bersikap, PT SSL Harus Ikuti Aturan

mantan Ketua DPRD Seluma, Tenno Heika, S. Sos, MM--zulkarnain wijaya/rb

"Karena saat ini sejumlah perusahaan yang mendapatkan izin, terindikasi melakukannya dengan cara menyuap atau menyogok warga sekitar dan menggunakan premanisme saat memperoleh izin dengan warga sekitar. Maka dari itu kami akan mengusulkan perda inisiatif ini agar semuanya dapat tertata,"pungkas Nofi.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Seluma juga sempat mendesak PT. SSL untuk segera melakukan penghijauan di sekitar kolam pengelolaan limbah CPO (Crude Palm Oil). 

BACA JUGA:Helmi-Mian Tancap Gas Bantu Rakyat

BACA JUGA:Mantan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti Ditahan di Rutan Pakjo

Karena berdasarkan hasil temuan mereka di perusahaan, ada beberapa masalah di area pengelolaan limbah PT SSL.

Mulai dari line aplikasi pengelolaan limbah yang tidak berfungsi, hingga kolam limbah juga tidak memiliki pepohonan, sehingga bau limbah merambah ke pemukiman warga desa penyangga, termasuk Desa Talang Sebaris Kecamatan Air Periukan.

Langkah ini dianggap solusi terbaik untuk mengurangi bau limbah yang mencemari lingkungan desa sekitar.

Ini disampaikan Kepala DLH Seluma, Sudarman, SP melalui pengawas lingkungan hidup,Heru Yumi Ardiansya.

“Area kolam limbah harus segera ditanami pepohonan untuk memfilter bau yang menyebar ke pemukiman warga. Diharapkan agar perusahaan PT SSL lebih serius menangani masalah ini untuk menghindari dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan warga desa penyangga,"tegas Heru.

BACA JUGA:Dukung Pemerintah, DPRD Bengkulu Utara Pastikan Program OPD Sesuai dengan Visi Misi Bupati

BACA JUGA:DPRD Bengkulu Utara Kompak Laksanakan Tugas dan Fungsi Wakil Rakyat

Untuk diketahui, masalah dampak limbah PT. SSL ini mencuat berawal dari masyarakat Desa Talang Sebaris beserta desa penyangga lainnya mengaku mengeluhkan bau limbah dari PT SSL. Pencemaran ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga diduga membahayakan kesehatan warga setempat.

Intensitas bau semakin meningkat hingga menyebabkan ketidaknyamanan yang serius, bau limbah mulai tercium dengan sangat kuat pada malam hari. Bahkan, dampaknya tidak hanya dirasakan melalui udara, tetapi juga menempel pada pakaian yang dijemur di luar rumah. 

Demikian juga dengan ketenagakerjaan, berdasarkan hasil penelusuran RB. Didapat informasi bahwa ada beberapa desa penyangga yang hanya 1-2 orang warganya menjadi bagian dari PT. SSL. Dari hasil sidak Komisi II DPRD Seluma ke kolam limbah PT SSL pun, memang benar adanya bau busuk yang muncul dari kolam PT SSL, dan dari 10 kolam yang ada, baru 4 kolam yang baru difungsikan.

Sementara itu, informasinya pada Sabtu 1 Maret 2025 PT. SSL yang berdomisili di Kelurahan Sukaraja telah memberikan bantuan sembako berupa beras 5 kilogram kepada 50 kk yang tersebar disejumlah desa / kelurahan penyangga.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan