Menilik 7 Fakta Pohon Darah Naga, Endemik Pulau Socotra
![](https://harianrakyatbengkulu.bacakoran.co/upload/49a6e4b4b462cb80b91acea4cd27de82.jpg)
Pohon Darah Naga. Foto: Ilustrasi/ fran/ ai creator/ koranrb.id--
BENGKULU, KORANRB.ID- Pohon darah naga dengan nama latinnya Dracaena cinnabari, merupakan spesies yang unik dan menarik.
Tumbuhan ini berasal dari Pulau Socotra, yang terletak di lepas pantai Yaman.
Dimana, pulau ini dikenal karena keanekaragaman hayatinya yang tinggi dan banyak spesies endemik yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia.
Adapun ciri khas dari pohon darah naga adalah bentuknya yang menyerupai payung dengan cabang-cabang yang menyebar.
Selain itu, getah merah yang dihasilkan, yang sering kali digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk sebagai pewarna, bahan obat dan dalam tradisi budaya.
Getah ini, yang dikenal sebagai "dragon's blood," telah digunakan sejak zaman kuno dalam pengobatan tradisional dan sebagai bahan dalam seni.
Pohon darah naga juga memiliki adaptasi yang menarik terhadap lingkungan kering dan ekstrem di Socotra.
BACA JUGA:Warga Keluhkan Ternak Banyak Berkeliaran dan Rusak Tanaman di Pekarangan Rumah
Hal ini seperti kemampuan untuk menyimpan air dan mengurangi kehilangan air melalui daun yang tebal.
Keberadaan pohon ini yang terbatas di pulau tersebut menjadikannya rentan terhadap perubahan lingkungan dan aktivitas manusia.
Yuk, simak 7 fakta pohon darah naga, yang telah dirangkum koranrb.id, berikut ini:
1. Asal usul nama pohon darah naga
Dikutip dari laman Mongabay, pohon darah naga memiliki sejarah yang menarik dan kaya.
Getah merah yang dihasilkan oleh pohon ini telah digunakan dalam berbagai budaya untuk berbagai keperluan, termasuk sebagai pewarna, bahan obat, dan dalam kerajinan tangan.