Tata Kelola Sektor Pertanian Perlu Diperbaiki, Guna Topang PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi 2029
![](https://harianrakyatbengkulu.bacakoran.co/upload/c234e0e9859f6445a0fe69847b4098c0.jpg)
Pakar Ekonomi Universitas Dehasen (Unived), Dr. Anzori Tawakal, M.Si--RENO/RB
BENGKULU, KORANRB.ID – Pakar Ekonomi Universitas Dehasen (Unived), Dr. Anzori Tawakal, M.Si menyebutkan tata kelola sektor pertanian wajib diperbaiki, guna mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen 2029 mendatang.
Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dimana pertumbuhan ekonomi nasional pada 2029 mendatang ditargetkan sebesar 8 persen.
Sementara dari hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada 2024 hanya sebesar 4,62 persen saja.
Menurut Anzori Tawakal ada 4 faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:BPK Berikan 7 Rekemondasi Atas LHP Kepatuhan Belanja Modal Pemprov 2023 dan 2024
Diantaranya tingkat konsumsi masyarakat, belanja pemerintah, investasi dan ekspor.
“Jadi ada 4 variabel penting yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi Bengkulu, dan akumalasi itulah yang membentuk ekonomi kita tahun ke tahun,” ujarnya.
Mengingat kondisi pertumbuhan ekonomi Bengkulu saat ini cenderung kecil, untuk itu diperlukan suatu formulasi yang benar-benar jitu, guna mengenjot perekonomian Bengkulu. Jika ditilik belanja pemerintah saat ini tengah turun setiap tahunnya.
Sedangkan selama ini pertumbuhan ekonomi Bengkulu hanya mengandalkan belanja pemerintah itu sendiri.
BACA JUGA:Waduh, 947 Anak di Kota Bengkulu Tidak Miliki Akta Kelahiran
Sedangkan sektor yang juga menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Bengkulu seperti di sektor pertanian kurang tertata.
“Ini kesalahan kita, kerbau punya susu, sapi punya nama, karena hasil pertanian dalam arti luas dinikmati provinsi tetangga Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung dan Jambi, ini yang jadi PR (Pekerjaan rumah,red) kita,” ujarnya.
Neraca perdagangan antara daerah, Provinsi Bengkulu ini minus atau disparitas.
Sebab secara lokomotif sektor pertanian Provinsi Bengkulu Sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 28 persen lebih namun anomalinya pertumbuhan dalam sektor pertanian sebagai pembentuk PDRB hanya 3,88 persen saja.