Menilik 7 Fakta Pohon Darah Naga, Endemik Pulau Socotra
![](https://harianrakyatbengkulu.bacakoran.co/upload/49a6e4b4b462cb80b91acea4cd27de82.jpg)
Pohon Darah Naga. Foto: Ilustrasi/ fran/ ai creator/ koranrb.id--
Namun demikian, meskipun keindahan dan keunikan ekosistemnya, Pulau Socotra menghadapi berbagai ancaman, termasuk perubahan iklim, eksploitasi sumber daya alam dan dampak dari pariwisata yang tidak terkelola dengan baik.
3. Memiliki anatomi unik
BACA JUGA:Sangat Penting! Berikut 4 Manfaat Sinar Matahari untuk Pertumbuhan Tanaman
Dikutip dari laman Mongabay,pohon darah naga dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian sekitar 10 meter dengan lebar sekitar 3 meter.
Selain itu, akar pohon darah naga tumbuh menyebar baik ke samping maupun ke dalam tanah.
Sementara batangnya tegak dan besar, dengan permukaan yang sering kali berwarna abu-abu atau cokelat.
Salah satu ciri khasnya adalah getah berwarna merah tua yang dikenal sebagai "darah naga", yang memiliki nilai ekonomi dan budaya.
Pohon ini memiliki pola percabangan dikotomi, di mana batang utama bercabang menjadi dua bagian yang hampir sama besar.
Bagian atas pohon berbentuk khas menyerupai payung lebar, memberikan naungan yang luas dan menciptakan estetika yang unik.
Sementara daun pohon darah naga memiliki bentuk runcing memanjang, tebal, dan dilapisi oleh lapisan lilin yang membantu mengurangi kehilangan air.
BACA JUGA:Tertarik Hidroponik? Berikut 5 Tanaman yang Cocok Bagi Pemula
Warna daunnya bervariasi dari hijau tua hingga sedikit kebiruan.
4. Mampu beradaptasi di lingkungan ekstrem
Dikutip dari laman Mongabay, akar pohon darah naga tidak hanya berfungsi untuk menopang pohon, tetapi juga untuk mencari air dari kedalaman tanah.
Hal ini sangat penting di lingkungan yang kering, di mana air menjadi sumber daya yang langka.