Alur Pelabuhan Pulau Baai Semakin Memprihatinkan, Pemprov Bengkulu Bersurat ke Presiden

KAPAL: Salah satu kapal saat bersandar di Pelabuhan Pulau Baai beberapa waktu lalu.--RENO/RB

BENGKULU, KORANRB.ID – Pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu semakin memprihatinkan.

Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu melayangkan surat permohonan percepatan pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai ke Presiden Prabowo Subianto.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan (Pemprov) Bengkulu, Raden Ahmad Denny, SH, MM mengatakan Plt Gubernur telah mengambil langkah dengan mengirimkan surat langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.

Meminta pertemuan dengan Presiden guna membahas solusi terkait percepatan pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai.

BACA JUGA:Pelayanan Adminduk Tetap Buka Saat Hari Libur

“Saat ini Plt Gubernur telah bersurat kepada Presiden Prabowo untuk meminta kesempatan bertemu dan membahas percepatan pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai,” tutur RA Denny.

Hal tersebut dilakukan atas dasar belum adanya keputusan berkenaan dengan biaya pengerukan yang dibahas PT Pelindo Regional 2 Bengkulu, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), serta Asosiasi Persatuan Batu Bara (APBB) Bengkulu.

“Hingga pertengahan Januari 2025 kemarin, belum ada laporan atau keputusan yang disampaikan kepada Plt Gubernur,” ujar Denny.

Di sisi lain, RA Denny juga menjelaskan bahwa dalam rapat terakhir, disepakati bahwa limbah hasil pengerukan akan dibuang tidak jauh dari lokasi pengerukan dan memerlukan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).

BACA JUGA: Angkot Semakin Sepi Penumpang, Kenaikan Harga BBM Buat Sopir Merugi

“Terkait AMDAL tidak ada masalah sejauh hal-hal teknis yang dilakukan tidak merusak garis pantai.

Namun, kami masih menunggu keputusan terkait pelaksanaan pengerukan,” jelasnya.

Rencana pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai akan dilakukan dengan sistem Joint Fisher Company (JFC), yang melibatkan pelaku usaha, termasuk APBB Bengkulu.

Sebagai informasi, saat ini kedalaman alur Pelabuhan Pulau Baai diperkirakan berada pada angka minus 2,9 Mean Low Water Spring (MLWS) yang menyebabkan kapal kerap kandas dan menghambat transportasi kapal keluar masuk pelabuhan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan