Tidak Ada Tindakan Konkret, Hutan Mukomuko Tamat

Hutan di Mukomuko terus dirambah dan disulap menjadi perkebunan kelapa sawit. --firmansyah/rb

KORANRB.ID – Nasib hutan di Mukomuko dipastikan tamat.

Pasalnya hingga saat ini belum ada langkah konkret pihak berwenang menangkap oknum yang telah melakukan perambahan hutan dan menyulapnya menjadi perkebunan kelapa sawit. 

Bahkan perambahan hutan terus dibiarkan. 

“Tampaknya aksi serakah oknum-oknum berduit menghancurkan kawasan hutan untuk dijadikan kebun sawit akan terus berlangsung, serta tidak akan tersentuh oleh hukum,” kata Ketua Pemuda Muhammadiyah Mukomuko Saprin Efendi S.Pd.

BACA JUGA:Tak Ada Dana Afirmasi, Mukomuko Diklaim Nihil Desa Tertinggal, Rp5,9 Miliar Dana Alokasi Kinerja untuk 23 Desa

BACA JUGA:Aliran Dugaan Korupsi Setwan Kepahiang Mengalir Kemana-mana

Saprin menambahkan, kuatnya konektivitas dan banyaknya dana yang dimiliki tentu saja, membuat mafia yang berasal dari pejabat dan mantan pejabat ini masih duduk santai menikmati hasil jarahan dihutan negara.

Baik esekutif maupun legistatif satupun tidak ada yang peduli dengan kerusakan kawasan hutan negara di Mukomuko ini, meskipun telah mengorbankan 1 nyawa warga yang diterkam harimau karena habitatnya berubah menjadi kebun sawit.

“Karena tidak ada yang peduli dengan kerusakan kawasan hutan, baik anggota DPRD, Pemkab Mukomuko dan APH, saya yakin hutan di Mukomuko hanya akan tinggal nama,” tegasnya.

Sementara itu, Praktisi Hukum Bengkulu Muslim Chaniago SH, MH menyampaikan, masyarakat masih terus menantikan, pengusutan kasus kejahatan kehutanan di Mukomuko.

BACA JUGA:Punya Penglihatan Tajam! Berikut 5 Fakta Unik Bustard Ludwig, Burung Langka

BACA JUGA:Lagi, Pembangunan Gapura Batas Mukomuko-Bengkulu Utara Batal

Karena perkara ini adalah extraordinary crime atau kejahatan luar biasa yang berdampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan.

Penanganan kasus kejahatan kehutanan di Mukomuko ini akan terlalu lama jika menunggu turunnya Satgas Penertiban kawasan hutan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan