Sebut Iuran Rp267 Ribu Baru Usulan, Sabtu Wali Siswa Dikumpulkan, Laporkan Pungli, Wakapolresta: Akan Diproses
BARIS: Siswa-siswi di SMP Negeri 19 Kota Bengkulu sedang berbaris masuk ke ruangan kelas beberapa waktu yang lalu. WEST JER TOURINDO/RB--
“Jadi nanti kita akan lakukan pendataan sekolah mana saja yang diperlukan untuk direnovasi. Berkoordinasi dengan Disdik dan supaya terarah agar tidak lagi membebani wali murid,” demikian Marliadi.
Di tempat terpisah, salah satu wali siswa SMPN 19 Kota Bengkulu yang tidak ingin disebutkan namanya bahwa pungutan yang dilakukan oleh pihak komite bukan langsung tiba-tiba ada, namun memang melewati rapat terlebih dahulu.
Rapat yang dihadiri segelintir orang tua siswa mendapat hasil seluruh siswa mengumpulkan uang Rp267 ribu per orang guna melakukan renovasi beberapa bangun.
"Pada 17 Agustus memang ada rapat. Dalam rapat tersebut turut dihadiri pihak sekolah dan pengurus komite sekolah. Kesimpulan dalam rapat tersebut ingin merenovasi bangunan sekolah. Bukankah sebenarnya merenovasi sekolah bukanlah tugas para siswa?," ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa jauh dari peristiwa iuran, beberapa hari terakhir mencuat juga perna ada iuran yang diminta pihak sekolah yaitu iuran untuk membeli sampul raport bagi siswa kelas 7.
Pembelian sampul raport tersebut dilakukan beberapa tahun yang lalu, per siswa dipinta Rp50 hingga Rp60 ribu.
"Sebelum yang iuran Rp267 ribu sebelumnya memang sudah ada pungutan namun bukan untuk gedung tetapi untuk sampul raport," terangnya.