Pemkab Bengkulu Utara sudah mengajukan untuk penyaluran BBM khusus PLN bisa dilakukan melalui Sumatera Barat.
“Hal ini terus kita lakukan untuk mencegah kondisi masyarakat di Enggano semakin sulit, terutama terkait dengan bahan pokok dan Bahan Bakar Minyak,” katanya.
Kondisi bahan pokok dan bahan bakar minyak bisa berpengaruh besar pada masyarakat.
BACA JUGA:Ketersediaan Blanko KTP Menipis, 2 Minggu Lagi Bakal Habis
BACA JUGA:Rp250 Miliar untuk Sekolah Rakyat di Lebong
Kelangkaan bahan pokok dan BBM bisa berdampak pada meningkatnya pengeluaran masyarakat dan meningkatnya bangka inflasi.
Sekadar mengulas, Pemkab Bengkulu Utara terus berkoordinasi dengan PLN terkait dengan pembatasan aliran listrik di Kecamatan Enggano Bengkulu Utara.
Penyaluran listrik Kecamatan Enggano dilakukan bergantian selama masing-masing daerah 12 jam karena memang kondisi bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kelistrikan Enggano.
Itupun, dengan masa waktu aliran listrik selama du ajam harus dibagi menjadi dua tahap yaitu pukul 05.00 WIB – 11.00 WIB dan Pukul 16.00 WIB – 22.00 WIB.
Pembatasan listrik karena keterbatasan bahan bakar minyak ini karena kondisi alur Pelabuhan Pulau Baai sehingga menyebabkan pasokan BBM ke Enggano terhambat.
Namun Asisten II Pemkab Bengkulu Utara menerangkan dirinya sudah diperintahkan Bupati untuk berkoordinasi langsung dengan PLN.
Termasuk Bupati juga sudah menyurati Pertamina terkait dengan pasokan BBM di seluruh BEngkulu Utara.
“Kita sudah berkoordinasi dengan PLN terkait kondisi PLN di Kecamatan Enggano tersebut sehingga kondisi pembatasan listrik tidak terjadi terlalu lama,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan jika salah satu solusi adalah pengalihan penyaluran yang biasanya dari Pulau Baai dan beralih melalui Sumatera Barat.
Rencana pengalihan penyaluran dari Sumatera Barat saat ini masih dalam proses dan rencananya dalam satu atau dua hari kedepan sudah akan dilakukan.
“Sehingga BBM bisa sampai ke Enggano dan bisa dimanfaatkan untuk pasokan listrik,” terangnya.