Desak Pelindo Serius Keruk Alur Pelabuhan, Gubernur Helmi: Kita Ingin Arus Pelayaran Berjalan Lancar

Rabu 09 Apr 2025 - 23:01 WIB
Reporter : RENO DWI PRANOTO
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

Menanggapi hal tersebut, General Manager PT Pelindo Regional 2 Bengkulu, S. Joko, menjelaskan bahwa pengerjaan sempat terhenti karena kapal keruk Nera 02 mengalami kerusakan.

BACA JUGA:RI dan AS Komitmen Kerja Sama Ekonomi yang Konstruktif

BACA JUGA:Main Bertahan Tak Selamanya Jelek, Timnas U17 Buktikan Lolos Piala Dunia

“Saat ini kapal masih dalam proses perbaikan. Kami juga berharap pengerjaan bisa segera rampung agar aktivitas masyarakat Enggano kembali normal,” ujarnya.

Ia menambahkan, Pelindo siap menambah kapal keruk yang lebih besar guna mempercepat proses pengerukan. 

Selain itu, koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga tengah dilakukan terkait perizinan di area pengerukan yang masuk zona sensitif.

Helmi berharap pengerjaan dapat diselesaikan dalam beberapa hari ke depan, sehingga kapal penumpang dan kapal pengangkut barang, termasuk BBM, dapat kembali beroperasi secara normal ke dan dari Pulau Enggano.

Terpisah, Ketua Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Enggano, Mulyadi Kauno mengatakan akibat tidak adanya kapal yang masuk ke Pulau Enggano membuat masyarakat Pulau Enggano merasa terancam terisolir, sebab situasi darurat mulai menghatui mereka. 

“Mulai dari kebutuhan bahan pokok, pasokan BBM dan pengiriman hasil panen pertanian semua sudah tersendat sekarang,” katanya.

Kemudian perempuan adat Enggano Windi Aprilia, menambahkan imbas tidak adanya transportasi ke Pulau Enggano kini mulai berdampak kepada para ibu rumah tangga.

Harga-harga bahan pokok, kini mulai melonjak naik.

“Bawang sudah Rp70 ribu sekilo. Minyak goreng sudah sampai Rp26 ribu. Kalau telur sudah tidak ada lagi yang jual di warung,” katanya.

Ia khawatir, jika kondisi ini berlanjut hingga satu bulan. Maka akan menjadi masalah pelik bagi para perempuan di Pulau Enggano, utamanya untuk memenuhi kebutuhan makan di rumah mereka.

Tak cuma itu, kini menjelang masuknya pelajar sekolah. Menurut Windi, di beberapa sekolahan banyak murid bahkan guru yang sedang berada di Kota Bengkulu tidak bisa kembali ke Pulau Enggano.

Termasuk, kini ada beberapa siswa yang sedianya hendak mengikuti tes Paskibraka pada tanggal 14 April 2025 mendatang, juga terancam gagal untuk mengikuti ujian. 

Kategori :