4. Terdapat Bukit Safa dan Marwa
Ritual berjalan atau berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwa merupakan salah satu bagian penting dari ibadah haji dan umrah.
Aktivitas tersebut dikenal dengan sebutan "Sa'i" dan dilakukan sebagai pengingat akan perjuangan Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang berusaha mencari air untuk putranya, Nabi Ismail, di tengah padang pasir yang tandus.
Kisah tersebut menggambarkan keteguhan iman dan usaha Siti Hajar dalam menghadapi kesulitan, serta keyakinannya akan pertolongan Allah.
BACA JUGA:Mitos Mengatasi Mabuk Dengan Minum Kopi, Ini Penjelasannya
Dalam Sa'i, jemaah haji berjalan bolak-balik antara dua bukit tersebut sebanyak tujuh kali, dimulai dari Safa dan diakhiri di Marwa.
Ritual ini tidak hanya memiliki makna spiritual, tetapi juga menjadi simbol dari ketekunan dan harapan dalam mencari berkah dan pertolongan dari Allah.
5. Geografis Makkah
Makkah, sebagai kota suci bagi umat Islam, memiliki keunikan geografis dan sejarah yang kaya.
Kota Makkah pada ketinggian 900 kaki di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh Pegunungan Sirat.
Selain itu, Makkah memiliki beberapa gunung yang signifikan, seperti Gunung Hira yang mencapai 2000 kaki, tempat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama.
BACA JUGA:Mitos Larangan Tidur Menghadap Pintu, Ini Penjelasannya
Selain itu, Gunung Thawr yang lebih tinggi, yaitu 2400 kaki, di mana Nabi Muhammad bersembunyi dari musuh-musuhnya.
Makkah mengalami iklim yang ekstrem, dengan suhu yang dapat mencapai 120 derajat Fahrenheit, meskipun curah hujan tahunan sangat rendah, kurang dari 130 mm.
Hal ini membuat Makkah rentan terhadap banjir bandang musiman, meskipun suhu relatif rendah di beberapa waktu.
Seiring dengan perkembangan zaman, Makkah telah bertransformasi menjadi kota metropolitan yang modern.