Bukan sekedar mengeluarkan SE, Selasa 11 Maret 2025 pagi, Bupati Nata bersama Wakil Bupati Ir. Abdul Hafizh dan unsur Forkopimda Kepahiang langsung bergerak melakukan inspeksi mendadak (Sidak) elpiji 3 kg.
BACA JUGA:TPP ASN Dipastikan Dibayar Sebelum Lebaran, Bupati Minta ASN Tingkatkan Kinerja ASN
BACA JUGA:Sidak Toko Manisan, Pastikan Isi Minyakita Sesuai Takaran
Ikut serta dalam Sidak, Kapolres Kepahiang AKBP. Muhammad Faisal Pratama, Kajari Kepahiang Asvera Primadona, Sekda Kepahiang Dr. Hartono dan pihak terkait lainnya.
Di sini, rombongan awalnya mendatangi beberapa pangkalan di Pasar Kepahiang.
Hasilnya, rata-rata, pangkalan tetap menjual dengan harga eceran tertinggi (HET). Stok yang dimiliki pun, diketahui dalam kondisi cukup.
Tak puas sampai di sini, rombongan juga menyambangi penjual elpiji 3 kg eceran.
BACA JUGA:Tidak Sampai 2 Jam, Barang Sudah Habis di Pasar Murah Gelaran Polres Bengkulu Tengah
BACA JUGA:Refocusing Anggaran Masih Kurang Rp60 Miliar, Ditargetkan Selesai Pekan Depan
Khususnya terhadap pedagang eceran yang dalam pemberitaan sebelumnya disebut menjual elpiji 3 kg eceran hingga Rp45 ribu.
Tak jauh berbeda dalam pengakuan sebelumnya, pedagang tersebut mengaku mendapatkannya dari Kota Bengkulu.
Namun, di hadapan rombongan Sidak pedagang tersebut justru hanya mengakui menjual elpiji 3 kg sebesar Rp35 ribu saja kepada tetangga yang membutuhkan saja.
Itu pun, juga bukan dengan niatan awal untuk menjual. Kepada bupati, penjual gas itu berdalih hanya digunakan untuk keluarganya sendiri. Jumlah gasnya juga terbatas hanya ada 6 tabung.
BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Tengah Pastikan Bayar Gaji Honorer Setelah Refocusing
BACA JUGA:Material Longsor di Kelurahan Tanjung Agung Dibersihkan, Lalu Lintas Lumpuh
Pengakuan pedagang tersebut, jelas bertolak belakang saat penelusuran yang dilakukan sehari sebelumnya. Saat didatangi, dengan lugas ia mengakui menjual dengan harga Rp45 ribu per tabung.