"Meskipun bau limbah mulai mereda namun bukan berarti tidak ada lagi, saat ini kita sama-sama masih menunggu itikad baik perusahaan, kita lihat hingga pekan depan,"ujarnya.
Di saat musyawarah bersama, memang sempat diminta bahwa perusahaan harus segera merealisasikan tuntutan warga, jika memang sudah ada progress maka diharapkan agar perusahaan berkoordinasi dengan desa penyangga.
BACA JUGA:Dugaan Korupsi Dinas PUPR-P Lebong, Seret Semua yang Terlibat, 20 Saksi Sudah Diperiksa
Namun jika nantinya tidak ada tindaklanjut dari perusahaan, artinya musyawarah yang telah dilakukan tidak dihargai.
Dan untuk selanjutnya jika memang ingin ada unjuk rasa besar-besaran, Kades mengembalikannya sepenuhnya kepada masyarakat.
Pastinya pemerintah desa tentu akan siap mendampingi masyarakat, terutama yang merasa dirugikan atas adanya polusi dari limbah PT. SSL.
"Jika nantinya setelah lewat waktu ternyata tidak ada realisasi atau ingkar janji, kami kembalikan kepada masyarakat jika ingin bertindak, yang pastinya kami selaku yang dituakan siap mengawal," pungkasnya.
Menanggapi tuntutan masyarakat desa penyangga, manajemen PT. Seluma Sawit Lestari (SSL) Seluma mengaku akan beritikad baik dalam menyelesaikan perkara limbah, termasuk berusaha memenuhi tuntutan warga.
Namun untuk waktunya masih belum dapat dipastikan kapan, lantaran masih menunggu proses koordinasi kepada pimpinan manajemen perusahaan.
Manajer PT. SSL, Widianto mengaku bahwa memenuhi tuntuan masyarakat memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena ada tahapan yang harus dilalui oleh manajemen.
Dalam waktu dekat, mereka akan melaporkan berita acara kepada pimpinan manajemen perusahaan, sehingga keluhan dan keinginan masyarakat desa penyangga dapat segera direalisasikan.
BACA JUGA:Terancam Zat Berbahaya! Berikut 5 Fakta Unik Ikan Chub Eropa, Favorit Para Pemancing
"Yang pastinya tidak bisa langsung kita penuhi, karena kita punya pimpinan sehingga akan disampaikan terlebih dahulu, namun pastinya kita upayakan," sampai Widianto.
Terkait limbah, diakuinya saat ini perusahaan memang telah melakukan serangkaian upaya, salahsatunya yakni penghijauan di sekitar area kolam sehingga nantinya aroma tidak sedap akan diminimalisir.
Selain itu dalam waktu dekat akan meningkatkan pH pada kolam agar bakteri pengurai limbah dapat bekerja dengan maksimal, sehingga bau busuk yang terdapat dikolam dapat diminimalisir.