Selain itu, Dendroaspis jameson adalah jenis ular arborea (diatas pohon).
Pada saat siang hari Dendroaspis jameson akan berburu, dengan makanannya seperti, tTikus, kadal kecil, dan kelelawar.
Jenis ular Dendroaspis jameson cenderung tidak agresif dan lebih memilih melarikan diri, tetapi dapat menunjukkan perilaku defensif dengan meratakan lehernya.
Adapun racun pada Dendroaspis jameson mengandung neurotoksin dan kardiotoksin.
BACA JUGA:Memangsa Siput dan Serangga! Berikut 5 Ular Tidak Makan Daging
Jika tergigit oleh ular Dendroaspis jameson, maka akan mengalami bengkak, nyeri, berkeringat, menggigil, sakit perut, muntah, kesulitan bernapas, kelumpuhan dan kesulitan berbicara.
Dimana, gigitan Dendroaspis jameson dapat berakibat fatal dalam waktu 3-4 jam jika tidak ditangani.
Ular dendroaspis jameson jantan akan bertarung untuk mendapatkan betina dan mengikuti jejak aroma betina.
Dendroaspis jameson betina akan menghasilkan sekitar 17 butir telur.
Jenis ular Dendroaspis jameson, di alam liar bisa bertahan hidup sekitar 9 tahun.
4. Dendroaspis polylepis
BACA JUGA:Bisa Hidup Hingga 20 Tahun! Berikut 4 Fakta Unik Ular Bajing, Ada di Indonesia
Dikutip dari laman Animal Diversity Web, ular mamba hitam dengan nama ilmiahnya Dendroaspis polylepis, merupakan salah satu spesies ular paling berbahaya di dunia.
Ular dendroaspis polylepis bisa ditemukan di wilayah sub-sahara Afrika bagian selatan dan timur.
Walaupun namanya menyiratkan bahwa ular ini berwarna hitam, sebenarnya warna kulitnya bervariasi dari hijau zaitun, abu-abu, kecoklatan, hingga khaki, dengan bagian bawah tubuh yang berwarna krem kekuningan atau hijau.
Ular dendroaspis polylepis memiliki panjang tubuh sekitar 2,2 - 2,7 meter dan dikenal sebagai spesies arboreal yang sering bersembunyi di lubang pohon atau gundukan rayap.