Sawit PT Alno Masuk Kawasan Hutan Mukomuko Bisa Merugikan Petani

Kebun sawit miliki PT Alno Air Ikan Estate--firmansyah/rb

KORANRB.ID – Belum terlihatnya penanganan dugaan kasus perkebunan kelapa sawit milik PT Alno Agro Utama Air Ikan Estate masuk kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Air Ipuh I dapat merugikan sektor hulu sawit yaitu petani.

Hal ini disampaikan Ketua Aliansi Petani Sawit Provinsi Bengkulu Eddy Masyuri.

Pihak yang memiliki kewenangan dalam pengungkapan dugaan ini diminta segera dapat berkerja maksimal mengungkap kebenarannya.

“Kalau perkara kebun sawit di kawasan hutan Mukomuko saya tahu betul, ini bukan perkara baru sebenarnya. Maka dari itu harus dapat diselaikan segera, sebab imbasnya akan berpengaruh pada masyarakat nantinya,”kata Eddy.

BACA JUGA:Korupsi Perjalanan Dinas Setwan: Kaur Kejari Fokus Kumpulkan Alat dan Bukti

BACA JUGA:Polisi Dalami Kejanggalan Korban Hilang di Sungai Muar Ipuh

Eddy mengatakan, dengan dibukanya peluang oleh pemerintah dimana kebun sawit yang masuk ke dalam kawasan hutan.

Bisa mengusulkan bentuk keterlanjuran, meskipun nantinya ada hitung-hitungan kewajiban yang harus dibayarkan. Namun itu solusi terbaik ketimbang perkebunan sawit tersebut nantinya dinyatakan ilegal karena berada di kawasan hutan.

Sehingga merusak sektor usaha sawit Indonesia di mata dunia.

“Yang pastinya adanya gonjang ganjing pengusutan sawit dalam kawasan hutan ini, akan mempengaruhi nilai jual CPO. Sebab pembelian CPO sawit Indonesia, di Eropa harus memiliki sistem perkebunan berkelanjutan mengedepankan kelestarian lingkungan,”sampainya.

BACA JUGA: Target Raih Adipura, DLH Bentuk Bank Sampah di Setiap Desa

BACA JUGA:Bahas RPJMD, Bupati Arie Akan Buka Akses Pelabuhan Laut

Eddy juga menyampaikan, saat ini didaerah lain khususnya di luar Provinsi Bengkulu penertiban kebun sawit di dalam kawasan hutan sudah dilakukan tim Satgas penertiban kawasan hutan. Dibentuk oleh Presiden langsung.

Maka dari itu Eddy sangat berharap hutan yang dimiliki Mukomuko tidak menjadi cerita saja kepada anak cucu, karena seluruhnya sudah berubah menjadi kebun sawit.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan