Dorong Penggunaan Alat Canggih untuk Keruk Alur Pulau Baai

KERUK: Alat berat saat mengeruk pinggiran alur Pelabuhan Pulau Baai belum lama ini--ist/rb
BENGKULU, KORANRB.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu mendorong pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai mengunakan alat canggih.
Saat ini pengerukan alur tersebut hanya menggunakan 3 unit alat berat jenis excavator.
Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Drs. H. Sumardi, M.M. menilai langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu dalam pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai tersebut patut diapresiasi, atas kesigapan dalam merespons permasalahan pendangkalan yang mengganggu kelancaran distribusi barang dan logistik.
“Saya sangat mengapresiasi langkah cepat dari Pemprov Bengkulu dan Pelindo, tentu ini menunjukkan adanya keseriusan dalam merawat dan mengembangkan potensi ekonomi Bengkulu,” ujar Sumardi.
BACA JUGA:Pasca Penindakan Pelaku Pungli, Warga Tuntut Status Eks Jalinbar Batik Nau
Sumardi juga memberikan sejumlah catatan penting terkait pelaksanaan pengerukan tersebut.
Ia menilai peralatan yang digunakan saat ini belum cukup memadai untuk menangani sedimentasi pasir yang masuk secara terus-menerus ke area alur pelayaran.
“Kalau kita lihat, dengan kondisi alat berat yang ada sekarang, pengerukannya belum maksimal.
Justru dikhawatirkan pasir yang masuk lebih banyak daripada yang berhasil dikeluarkan,” kata Sumardi.
BACA JUGA:Posko Pengaduan THR di Lebng Masih Dibuka hingga H+10 Idul Fitri
Menurutnya, keterlambatan atau tidak optimalnya pengerukan bisa berdampak langsung pada penurunan aktivitas bongkar muat kapal dan menghambat pertumbuhan sektor logistik.
Hal tersebut tentu akan berdampak pada perlambatan ekonomi daerah secara menyeluruh, mengingat pelabuhan merupakan pintu gerbang utama arus barang di Bengkulu.
“Saya mendorong agar ditambah dengan alat berat yang memiliki daya hisap besar, seperti kapal penghisap yang digunakan di pelabuhan berskala besar,” pungkasnya.
Sumardi berharap proses pengerukan bisa dilakukan secara menyeluruh, termasuk membenahi infrastruktur pendukung lainnya seperti dermaga, sistem navigasi, hingga penguatan tanggul.