Melihat Tradisi Sekujang di Kepahiang, 'Topeng Menyeramkan Keliling Minta Makanan ke Rumah Warga'

BACA JUGA:Melahirkan di Darat! Berikut 4 Fakta Ilmiah Proses Reproduksi Penyu

Mereka bergotong royong menyiapkan segala sesuatu sejak H-7 acara. 

"Sejak beberapa tahun ini masyarakat sangat antusias untuk menyelenggarakan kegiatan ini. Menyiapkan konsumsi hingga properti," lanjut Robi.

Robi berharap tradisi ini dapat menjadi perhatian pemerintah kabupaten Kepahiang hingga provinsi.

"Kita juga mengharap support pemerintah kabupaten Kepahiang maupun provinsi untuk mengagendakan kegiatan ini agar lebih banyak lagi pengunjung yang datang menyaksikan tradisi ini," pungkas Robi.

Ada nilai-nilai spiritual dari festival Sekujang yang dilaksanakan warga Tapak Gedung.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Dua Wisatawan Tenggelam di Bendungan Seluma, Satu Orang Meninggal Dunia

Seperti saat peserta Sekujang ini, mendatangi satu persatu rumah warga dan mendapatkan bingkisan berupa kue ataupun makanan. 

Selanjutnya makanan yang telah terkumpul akan dibawa ke masjid untuk dilakukan doa bersama. Kemudian makanan akan dibagikan kembali ke warga. 

Meminta makanan inilah yang kemudian diingat oleh masyarakat agar suka berbuat baik, bersedekah, dan selalu berdo’a terutama dalam menyambut datangnya bulan Syawal. 

Sekedar diketahui, Festival Sekujang ini mulai ada sebagai pengingat warga desa terhadap pendahulu mereka.

Sekitar tahun 1940-an, terdapat sekelompok masyarakat yang tinggal di Petalangan Padang Capo Kabupaten Seluma yang jauh dari keramaian kota. 

BACA JUGA:Menilik 5 Hewan Laut, Punya Peran Vital bagi Ekosistem

Hingga berjalannya waktu, sebagian dari mereka banyak yang pindah ke Kabupaten Kepahiang namun tetap melestarikan tradisi leluhur mereka.

Kini Tradisi Sekujang telah menjadi kegiatan kesenian di desa, yang bisa menarik perhatian warga luar. Jika dikembangkan dan diperhatikan secara serius, Sekujang dapat menjadi wisata budaya unggulan daerah.