4 Pabrik Sawit di Bengkulu Tengah Tutup Selama Libur Lebaran, TBS Menumpuk di Pabrik

ANTRE: Truk bermuatan kelapa sawit sedang mengantre di salah satu pabrik kelapa sawit di Bengkulu Tengah. -foto: jeri/koranrb.id-

BENTENG - Jelang liburan Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah, sejumlah pabrik kelapa sawit memastikan akan libur operasi. Saat ini 4 perusahaan di Bengkulu Tengah telah mengatur jadwal libur.

Termasuk kapan penerimaan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit terakhir kali sebelum libur dan kapan akan dibuka kembali. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian (Distan) Bengkulu Tengah, Helmi Yuliandri, SP, MT mengatakan, berdasarkan data yang ia terima, 4 pabrik kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah telah menetapkan jadwal mereka terakhir beroperasi dan kapan mulai beroperasi kembali. 

Dari 4 pabrik kelapa sawit di Bengkulu Tengah, terdapat perbedaan terkait jadwal libur operasionalnya. PT Agrasawitindo dijadwalkan terakhir menerima TBS kelapa sawit dari petani pada 27 Maret 2025.

BACA JUGA:Disiapkan Lahan 5 Hektare Untuk Pembangunan Sekolah Rakyat dari Tingkat SD Hingga SMA Beserta Asrama

BACA JUGA:Bengkulu Tengah Dapat Tambahan Kuota Gas Elpiji 3 Kg 10 Ribu Tabung

Kemudian PT Bio Nusantara Teknologi (BNT) terakhir menerima TBS kelapa sawit dari petani pada 28 Maret 2025, dan menerima TBS kelapa sawit dari kebun sendiri pada 29 Maret 2025.

Selanjutnya, PT Palma Mas Sejati dan PT Cahaya Sawit Lestari, terakhir terima TBS kelapa sawit pada 29 Maret 2025. 

“Ada 4 perusahaan pabrik kelapa sawit di Bengkulu Tengah. Dari 4 perusahaan tersebut, semuanya berbeda-beda dalam menentukan jadwal libur operasional,” ungkapnya.

BACA JUGA:Baru Satu OPD Ajukan Pencairan Gaji Tenaga Honorer, Tunggu Hasil Pergeseran Anggaran

BACA JUGA:Tersangka Curanmor, Calon Siswa Polri Bengkulu Bersama 3 Temannya Ditangkap Polisi

Helmi menyampaikan, menjelang libur lebaran Idul Fitri terjadi penumpukan TBS kelapa sawit di setiap pabrik. Tentu ini terjadi karena pabrik mau libur, sehingga petani berbondong-bondong menjual kelapa sawitnya ke pabrik. 

Dengan adanya penumpukan pasokan ini, harga TBS kelapa sawit mengalami penurunan. Kalau sekarang paling murah itu sekitar 2.750 per kilogram, sedangkan tertinggi itu di Rp 2.790 per kilogram. 

“Sekarang para petani banyak yang mengejar untuk panen, hal itu lah yang menyebabkan penumpukan ini. Hal ini sering terjadi menjelang libur lebaran,” katanya.

Tag
Share