Tetap Waspada, Bencana Masih Mengancam

PUTUS: Jembatan penghubung antar desa di Kecamatan Kabawetan putus akibat bencana tanah longsor pekan lalu. -- HERU/RB
KEPAHIANG, KORANRB.ID - Bencana tanah longsor, banjir hingga pohon tumbang pada sebagian besar wilayah Kabupaten Kepahiang pekan lalu, belum sepenuhnya hilang.
Masyarakat khususnya mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana, diminta tetap waspada akan bencana susulan.
Imbas bencana sepanjang Rabu 12 Maret 2025 pekan lalu, selain menyebabkan kerusakan pada hunian masyarakat juga mengakibatkan kerusakan pada sejumlah infrastruktur.
Mulai dari bangunan sekolah, layanan kesehatan hingga fasilitas publik seperti jalan dan jembatan.
BACA JUGA:FMPR Pertanyakan Pansus ke DPRD Bengkulu Selatan, Walhi Laporkan PT ABS ke Kejagung
Bupati Kepahiang, H. Zurdi Nata, SIP menerangkan telah meminta BPBD secara detil segera menginventarisir dampak bencana yang telah terjadi di Kabupaten Kepahiang.
Untuk melakukan perbaikan segera, pihaknya berupaya mendapatkannya dari pemerintah pusat.
Karena, jika mengandalkan APBD kabupaten sangat tak memungkinkan.
"Kita harap, masyarakat tetap waspada. Karena kita memang berada di wilayah rawan bencana," ingat bupati.
BACA JUGA:Mulai Dibuka Hari Ini, Dapatkan Sembako Harga Miring di Pasar Murah
Data diperoleh, akibat bencana pada 12 Maret 2025 telah menyebabkan kerusakan fasilitas umum dan rumah warga.
Setidaknya, ada 23 titik tanah longsor, banjir dan pohon tumbang terjadi di Kabupaten Kepahiang.
Catatan sementara BPBD Kabupaten Kepahiang, titik bencana terbanyak ada di Desa Tebat Monok hingga kawasan gunung Liku Sembilan.
Dengan 14 titik longsor dan pohon tumbang, keadaan ini bahkan sempat membuat akses jalan menuju Bengkulu Tengah dari Kepahiang ditutup total hingga Kamis pagi 13 Maret 2025.