Waspada! Ada Nomor Whatsapp Catut Nama Bupati Seluma, Warga Diminta Tidak Tertipu

Masyarakat Kabupaten Seluma diminta untuk lebih berhati-hati terhadap modus penipuan yang mencatut nama pejabat daerah melalui pesan Whatsapp. --

SELUMA, KORANRB.ID – Masyarakat Kabupaten Seluma diminta untuk lebih berhati-hati terhadap modus penipuan yang mencatut nama pejabat daerah melalui pesan Whatsapp. Kasus terbaru menimpa Bupati Seluma, Teddy Rahman, SE, MM

Saat dikonfirmasi ia membenarkan bahwa ada pihak yang mengatasnamakan dirinya melalui aplikasi pesan WhatsApp.

Pelaku diduga mencoba melakukan penipuan atau meminta sesuatu kepada masyarakat dengan menggunakan nama dirinya dengan nomor whatsapp +6282185105522.

“Saya mendapatkan laporan bahwa ada nomor WhatsApp yang mengatasnamakan saya dan digunakan untuk berkomunikasi dengan pihak tertentu. Saya tegaskan bahwa nomor tersebut bukan milik saya,” ujar Bupati Teddy kepada RB pada Sabtu sore 8 Maret 2025.

BACA JUGA:Minim Atribut dan Tidak Ada Makanan, Wabup Sebut HUT BS ke 76 Tidak Menghilangkan Makna

Atas hal ini, Bupati Teddy mengimbau kepada seluruh warga Kabupaten Seluma agar tidak mudah percaya jika ada pesan atau permintaan mencurigakan yang mengatasnamakan dirinya.

Bupati juga berharap agar warga dapat lebih bijak dalam menyaring informasi yang diterima melalui aplikasi pesan singkat dan media sosial. Dengan meningkatkan kewaspadaan, diharapkan tidak ada warga yang menjadi korban penipuan digital.

“Kalau ada yang menghubungi dengan mengaku sebagai saya, apalagi sampai meminta sesuatu seperti uang atau bantuan dalam bentuk lainnya, jangan langsung percaya. Sebaiknya segera dikonfirmasi atau laporkan,” pungkas Bupati.

Kasus pencatutan nama pejabat di media sosial semakin marak terjadi. Biasanya, modus yang digunakan oleh pelaku adalah membuat nomor baru dengan memasang foto profil pejabat, lalu menghubungi korban untuk meminta bantuan atau melakukan tindak penipuan lainnya.

BACA JUGA:BMKG Ingatkan Pemerintah Daerah Cepat Respon Peringatan Dini Cuaca Ekstrem

Selain itu, pelaku juga kerap menggunakan bahasa formal dan meyakinkan agar korban percaya bahwa mereka benar-benar berkomunikasi dengan pejabat yang bersangkutan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan