Hari Ini Pemantauan Hilal Awal Ramadan 1446 H, Kemenag Bengkulu Gelar di Lokasi Baru

PEMANTAUAN HILAL: Tahun ini, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bengkulu bakal melakukan Rukyatulhilal 1446 Hijriah atau pemantauan hilal. FOTO: H. Pahrizal, S.Sos, M.Si. RENO/RB--
Ia berharap cuaca dapat bersahabat dengan kondisi cerah agar proses Rukyatulhilal dapat berjalan optimal.
Selain itu, Pahrizal berharap NU (Nadhatul Ulama) dan Muhammadiyah dapat menetapkan awal Ramadan secara bersamaan pada Ramadan 2025. Terlebih saat ini Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan pada 1 Maret 2025.
“Apalagi dari Muhammadiyah telah menetapkan puasa ramadhan jatuh pada 1 Maret 2025. Mudah-mudahan ada kesamaan antara NU dan Muhammadiyah dalam penetapan awal Ramadan. Namun, jika ada perbedaan, itu hal yang biasa. Kita harus saling menghormati,” tutup Pahrizal.
BACA JUGA:Pimpinan Luka Parah, Layanan Bank Bengkulu Kepahiang Tak Terganggu
BACA JUGA:Astra Motor Bengkulu Luncurkan ICON e: dan CUV e: Inovasi Ramah Lingkungan
Sebagai informasi tambahan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PMW) Bengkulu resmi menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada 1 Maret 2025. Kemudian 1 Syawal jatuh pada 31 Maret 2025.
Ketua PWM Bengkulu, Dr. H. Fazrul Hamidy, SH, MH menuturkan hal tersebut sesuai dengan Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal dan Zulhijjah 1446 Hijriah.
“Kita sebagai warga Muhammadiyah harus taat dan patuh kepada maklumat dari PP Muhamadiyah itu,” ujarnya.
Ia merangkan selain awal Ramadan dan Syawal, dalam maklumat PP Muhammadiyah tersebut menetapkan 1 Julhijah 1446 Hijriah jatuh pada Rabu 28 Mei 2025, hari arafah atau 9 Zulhijah tepat pada hari Kamis 5 Juni 2025.
Kemudian 10 Zulhijah atau Idul Adha tepat pada hari Jumat, 6 Juni 2025 mendatang.
Ia menyebutkan penetapan tersebut berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
“Ramadan itu tanggal 1 Maret dan 1 Syawal 31 Maret 2025 nanti, itu sudah berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal,” pungkasnya.
Di sisi lain, berkenaan dengan adanya kemungkinan perbedaan jadwal dari NU dan pemerintah, ia menegaskan tidak akan memperkeruh dan memecah belah umat.
Sebab menurutnya perbedaan tersebut merupakah sebuah rahmat.
“Kalaupun berbeda hasil istihadnya juga berbeda ya kemungkinan, tapi tidak membuat suasana umat itu terpecah belah, karena perbedaan itu adalah rahmat,” ujarnya.